Mohon tunggu...
Badiu Zainar Naasha
Badiu Zainar Naasha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Uin Malang

Hi saya mahasiswa. Ini tempat saya menuangkan opini.

Selanjutnya

Tutup

Politik

PBNU Lempar Bola Panas ke Lapangan Hijau

30 Desember 2023   20:56 Diperbarui: 31 Desember 2023   06:36 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://id.pinterest.com/pin/390124386483553495/

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) secara tiba-tiba mengumumkan keputusan yang tertuang dalam SK PBNU Nomor: 274/PB.01/A.II.01.44/99/12/2023 mengenai pemberhentian KH Marzuki Mustamar, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur.

Pengumuman tersebut dilakukan saat PBNU mengumpulkan para Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se-Jatim dan jajaran PWNU Jatim di Hotel Shangri-La Surabaya pada Rabu, 27 Desember 2023 malam.

Kiai Marzuki Mustamar merespon keputusan tersebut dengan kebingungan karena surat keputusan tersebut tidak menjelaskan di mana letak kesalahan yang dilakukannya.

"Saya tidak tahu di mana letak kesalahan saya karena surat tersebut tidak menjelaskannya. Saya tidak tahu bagian mana yang harus diperbaiki," ujar Kiai Marzuki saat diwawancarai di kediamannya pada Jumat, 29 Desember 2023.

Keputusan ini berpotensi menurunkan marwah PBNU di kalangan Nahdliyyin karena telah membuat keputusan yang kurang objektif dan tidak menginvestigasi lanjut terkait permohonan pemberhentian tersebut, serta terkesan mengesampingkan etika dalam menyampaikan SK tersebut.

Menurut pendapat Kiai Marzuki, PBNU seharusnya melakukan tabayun atau klarifikasi terlebih dahulu kepada pihak-pihak terkait sebelum membuat keputusan.

"Seharusnya PBNU mendatangi pihak-pihak terkait dan meminta klarifikasi sebelum membuat keputusan. Ini penting agar informasi yang seimbang dapat diperoleh," jelasnya.

Polemik ini terjadi berbarengan dengan dekatnya pemilu di 2024 mendatang, sehingga muncul asumsi liar dikalangan nahdliyyin dan cendrung mengaitkan dengan masalah tersebut.

PBNU harus secepatnya mengklarifikasi mengenai SK tersebut, sehingga dapat menemui titik terang agar polemik ini tidak menjadi problem yang berkepanjangan.

Sangat disayangkan ketika niat baik KETUM PBNU ingin menjaga netralitas NU dari kegiatan lima tahunan ini sebagai upaya mencegah konflik berkelanjutan akibat politik identitas, namun manuvernya tidak selaras dengan apa yang di impikan.

Jika polemik ini tidak segera diselesaikan maka kalangan nahdliyyin akan kebingungan dan terpecah belah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun