Mohon tunggu...
Da Backpankers
Da Backpankers Mohon Tunggu... -

Simple Person, Love Travelling and easy going

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Curug Ciorok: Si Kecil yang Tersembunyi di Bogor

22 Juni 2015   15:19 Diperbarui: 4 April 2017   17:55 3053
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah puas menikmati Brown Canyon rasa bogor, kami melanjutkan trekking menuju Curug Ciorok yang lokasinya benar-benar tersembunyi, petunjuk arah menuju ke curug pun tidak ada sama sekali, selama diperjalanan yang naik turun, kami disuguhi dengan pemandangan panorama beraneka macam perkebunan, kesan sunyi dan hening melengkapi lokasi ini.

Sesampainya di perkebunan cengkeh, kami kebingungan harus mengambil arah jalan yang mana karena tidak adanya petunjuk sama sekali, dan saya melihat ada 2 petani yang sedang bekerja di ladangnya, kemudian saya bertanya ke petani tersebut, namun petani tersebut hanya memberitahu kami info yang tidak kami pahami, kemudian saya memutuskan untuk trekking menuju keatas dengan melewati jalan setapak yang tertutup oleh semak belukar.

Perkebunan cengkeh yang harus dilalui

Perkebunan pohon jinjing sebagai akses masuk ke curug ciorok

Tak ada orang yang melintasi areal yang kami lewati, saya merasa kalau sedang tersesat di antara semak belukar tersebut, namun saya memutuskan untuk tetap melanjutkan perjalanan, sementara Iyud sudah kelelahan karena trek jalan yang menanjak keatas dan ingin menghentikan perjalanan, namun saya hibur untuk tetap melanjutkan perjalanan.

Setelah sampai diatas, saya semakin yakin kalau sedang tersesat, dan kebetulan saya bertemu dengan petani lainnya yang sedang bekerja di ladangnya, lalu saya bertanya mengenai keberadaan Curug Ciorok, petani tersebut memberitahu kami jika Curug Ciorok ada dibawah, dan benar saja dugaan saya kalau kami tersesat.

Kami segera turun kebawah lagi, kembali ke perkebunan cengkeh yang menjadi patokan kami, sementara Iyud sudah hampir menyerah karena kelelahan akibat medan yang naik turun. Namun saya paksakan untuk tetap terus berjalan. Sesampainya dibawah, kami bertemu dengan kedua petani yang saya temui sebelumnya dan sedang beristirahat.

Saya memberitahu ke mereka kalau kami tersesat hingga keatas, dan kedua petani tersebut bersedia mengantarkan kami ke lokasi Curug Ciorok. Saya dan Iyud mengikuti kedua petani tersebut dari belakang, dan ternyata dari perkebunan cengkeh seharusnya belok kanan dengan melewati perkebunan pohon jinjing.

Dengan melewati jalan setapak diantara perkebunan pohon jinjing, kami memasuki semak belukar lagi, sampai disini Iyud sudah benar-benar menyerah dan ingin menghentikan perjalanan lalu menyuruh saya untuk meneruskan perjalan seorang diri, namun saya menolak dengan keputusan Iyud, lalu saya rayu-rayu kembali dan akhirnya Iyud melanjutkan perjalanan kembali. trek untuk mencapai ke Curug Ciorok tidaklah berat, karena jalanan yang landai dan tidak menanjak, hanya saja harus melewati semak belukar dan hutan yang ada di areal tersebut.

Kurang lebih 30 menit trekking dari perkebunan cengkeh, kami tiba di lokasi Curug Ciorok, kemudian saya berterima kasih kepada kedua petani tersebut yang telah bersedia mengantarkan kami ke lokasi Curug. Setelah itu kedua petani tersebut kembali ke ladangnya, dan kami harus melewati semak belukar lagi yang beberapa meter di depannya adalah Curug Ciorok.

Terdengar suara beberapa orang yang juga sedang mengunjungi areal tersebut, saya melihat asap dari balik pepohonan, tampaknya rombongan tersebut sedang membakar sesuatu. Setelah menembus semak belukar, tibalah kami di Curug Ciorok lalu bertemu dengan rombongan orang lain yang sedang memasak nasi liwet di areal curug.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun