Mohon tunggu...
Bachtiar Adnan Kusuma
Bachtiar Adnan Kusuma Mohon Tunggu... Penulis - Tokoh Nasional Literasi dan Penerima Penghargaan Tertinggi NJDP Perpusnas RI

Hobi membaca dan menulis fokus Literasi dan Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dari Ursula Le Guin ke Chaidir Syam, Menulis Buku dari Makkah

12 Juni 2024   19:30 Diperbarui: 12 Juni 2024   19:31 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bupati Maros Chaidir Syam, Membaca Bukunya/dokpri

Dari Ursula Le Guin ke Chaidir Syam, Menulis Buku dari Makkah
Oleh: Bachtiar Adnan Kusuma

Membuka lembaran tulisan singkat  ini, penulis mengutip  pernyataan salah seorang penulis  berkembangsaan Amerika Serikat, Ursula Krober Le Guin. Perempuan kelahiran 21 Oktober 1929 di Barkeley, California ini, menegaskan bahwa membaca buku,  sesungguhnya kita sedang mencari jati diri kita. Penulis setuju pernyataan Ursula Le Guin, ketika penulis membaca buku di atas baris-baris kalimat ciptaan seorang penulis atau pengarang, sama halnya penulis ikut serta berbaris  dalam deretan kalimat tersebut.

Menariknya, karena penulis sulit menangkap diri penulis yang sedang memeragakan diri lewat urutan-urutan kalimat  yang disampaikan penulis. Proses kreatif membaca, lalu menelaah sebuah bacaan dari buku, memahami jalan pikiran penulis atau pengaranya sangatlah  penting.

Karena itu, bacalah buku sebanyak mungkin. Dan, pilihlah buku yang padat warna dan cerita tentang kehidupan, terutama tentang tokoh yang diceritakan dalam buku tersebut. Nah, libatkan diri kita dalam setiap baris kata-kata yang diciptakan seorang penulis.

Berikutnya, penulis memantik hikmah dari Bupati Maros, A.S. Chaidir Syam, yang begitu peduli dan tak sekadar piawai menarasikan diksi, penting lagi beliau menutup sebuah cerita dengan aksi. Demikian pula tatkala Chaidir Syam membuktikan kecintaannya merawat kemampuan intelektualnya dengan membaca dan menulis buku.

Di tengah padatnya menunaikan ibadah Haji di tanah suci Makkah,  Chaidir Syam masih menyempatkan diri menyelesaikan bukunya berjudul" Mencintai Maros Tanpa Batas".  Tidak heran jika penulis menyebut Chaidir Syam adalah Bupati Literasi, Bupati yang penulis dan pecinta buku.

Akhirnya, penulis menarik kesimpulan jika ilmu haruslah diikat dengan menuliskannya dalam buku. Benarlah kata Ursula  Le Guin, kalau membaca buku seperti mencari jati diri  kita. Dan, ikatlah ilmu dengan menulis, kata Sayyidina Ali bin Abi Thalib, sahabat Rasulullah Muhammad SAW.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun