Mohon tunggu...
Bachtiar Adnan Kusuma
Bachtiar Adnan Kusuma Mohon Tunggu... Penulis - Tokoh Nasional Literasi dan Penerima Penghargaan Tertinggi NJDP Perpusnas RI

Hobi membaca dan menulis fokus Literasi dan Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Gagasan yang Tak Pernah Gersang, Bacakan Buku kepada Anak, Apa Efeknya?

2 Agustus 2023   06:59 Diperbarui: 2 Agustus 2023   07:03 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gagasan yang Tak Pernah Gersang
(Bacakan Buku Kepada Anak, Apa Efeknya?)
Bachtiar Adnan Kusuma, Pembelajar Parenting, Penulis dan Pembicara

Pagi ini, penulis tiba-tiba membuka halaman demi halaman buku Parenting Literasi yang penulis hadirkan beberapa waktu lalu, penulis kembali menemukan judul yang menarik di lembar halaman 86 " Gagasan yang Tak Pernah Gersang". Intinya, kembali menegaskan kalau keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat. Begitu definisi yang lumrah kita dengar. Meskipun ia adalah unit terkecil, bukan berarti peranannya juga kecil. Peran keluarga teramat vital. Banyak problem masyarakat justru berawal dari rapuhnya tatanan keluarga. Termasuk soal literasi. Kalau mau gema literasi terdengar di mana-mana dan terdengar semakin membahana, maka keluarga juga harus mengambil peran. Harus ada kesepakatan dalam keluarga untuk menjadikan keluarganya adalah keluarga literasi membaca dan menulis. Inilah esensi dari pentingnya literasi.

Indah sekali jika membayangkan ada keluarga yang sang ayah rutin membaca, ibu pun begitu, di sela-sela mengurus urusan domestik, buku menjadi selingan penemanan rehat. Dan anak-anak pun tertular dengan virus literasi. Sebab anak adalah peniru ulung. Ada ruang baca untuk keluarga. Tempat mereka becengkrama di sana. Tak perlu besar, tapi ada rak buku yang tersusun rapi, beraneka ragam judul buku berjejer
sesuai tema.

Bagaimana caranya?
Memulai dengan membacakan buku kepada anak, bisa menjadi terapi tersendiri. Membacakan buku kepada anak secara teratur adalah sarana yang sangat efektif untuk membangun ikatan dan komunikasi dengan anak. Rutin membacakan bukukepada anak, akan mendapatkan tiga keuntungan.

Pertama, akan tercipta hubungan yang lebih mesra antara ibu dan anak melalui perantara buku. Anak akan menemukan sosok guru dari orang tua yang acapkali membacakan buku kepadanya. Banyak generasi muda yang seperti kehilangan arah. Tak ada sosok yang bisa dijadikan teladan. Rapuh hubungan emosionalnya dengan orang tua. Apa penyebabnya? Salah satu kurangnya waktu bersama.

Kedua, sama-sama belajar. Tak bisa dipungkiri, meskipun yang dibaca adalah buku anak, tapi merupakan informasi baru bagi orang tuanya. Saat itulah terjadi proses sama-sama belajar. Orang tua belajar, begitupun anak. Karena diperhadapkan pada fakta bahan bacaan yang sama dan sama-sama baru mengetahui informasi itu, maka proses pembelajaran bersama pun terjadi.  Membacakan buku kepada anak, apalagi dengan suara  yang lantang akan berdampak baik untuk perkembangan psikologinya. Suku kata atau kata yang dibacakan nyaring, akan membenam kuat dalam alam ingatannya.

Ketiga, orang tua yang sering membacakan buku kepada anaknya, akan membuat anak mempunyai kenangan yang dalam terhadap orang tuanya, terutama dalam berbahasa. Anak akan hafal betul judul-judul buku apa saja yang pernah orang tuanya bacakan kepadanya.

Nah, sekarang orang tua sudah mulai sadar untuk menyiapkan kotak P3K di rumah. Dan sekarang sudah sangat mudah mendapatkannya. Kotak P3K yang lengkap dengan obat-obatan di dalamnya. Sekarang, penting orang tua juga menghadirkan ruang baca dan buku-buku di rumah. Agar setiap saat anak bisa merasa dekat dengan buku. Nuansa membaca di rumah pun selalu terjaga. Kemanapun anak kita membuang pandangannya, maka bukulah yang dilihatnya.

Dari keluargalah titik awal kampanye membaca kita mulai. Keteladanan adalah kuncinya. Tidak perlu banyak teori pendekatan yang dilakukan kepada anak kita agar mereka suka membaca, Mudah saja, ayah dan ibunya dulu yang harus memberi contoh sebagai ayah dan ibu gemar membaca. Biar dilihat oleh anak-anaknya.Mula membaca 25 menit setiap hari di rumah. Yuk membaca.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun