Mohon tunggu...
Bachtiar Adnan Kusuma
Bachtiar Adnan Kusuma Mohon Tunggu... Penulis - Tokoh Nasional Literasi dan Penerima Penghargaan Tertinggi NJDP Perpusnas RI

Hobi membaca dan menulis fokus Literasi dan Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Chaidir Syam, Wujudkan Gerakan Satu Masjid Satu Perpustakaan di Maros, BAK Bimbingan Berkelanjutan

15 Juli 2023   06:12 Diperbarui: 15 Juli 2023   06:18 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bupati Maros Chaidir Syam, meresmikan Perpustakaan Masjid Ponpes Ilmul Yaqin, Pucak, Jumat 14 Juli 2023 didampingi Kadis DPK Amiludin A, Dr.K.H.Amirul - Foto dok. pribadi

Chaidir Syam, Gugah Santri Menulis di Ponpes Ilmul Yaqin, BAK Beri Bimbingan Berkelanjutan

Bupati Maros Chaidir Syam meresmikan Perpustakaan masjid Ponpes Ilmul Yaqin di Pucak, Kec.Tompobulu Kab. Maros, Jumat 14 Juli 2023. Chaidir Syam didampingi pimpinan Ponpes Ilmul Yaqin Dr.K.H.Amirullah Amri, Kadis Perpustakan dan Kearsipan Kab. Maros Amiludin A, Ketua Fatayat NU Maros Hj. Syamsidar Jamaluddin, Ketua BKPRMI Maros Muhammad Yusuf dan Ketua IPI Maros Irham Bijaksana, dan Mentor Nasional Gerakan Satu Masjid Satu Perpustakaan, Bachtiar Adnan Kusuma disaksikan ratusan santri.

Chaidir Syam, dalam sambutannya saat membuka Seminar dan Workshop Literasi Santri Menulis, kembali menegaskan kehadiran perpustakaan masjid dapat bermanfaat dalam meningkatkan literasi. Menurut Bupati Penerima Penghargaan Tertinggi Nugra Jasadharma Pustaloka Perpustakaan Nasional, kategori pejabat publik ini, literasi berbasis masjid bisa dimaknai sebagai gerakan 'melek pengetahuan' , dimana mengembalikan fungsi masjid sebagai basis peradaban, pembinaan umat dalam berbagai bidang, memperluas wawasan dalam bidang agama dan lainnya. Selain itu, kata Ketua IKA BKPRMI Maros ini, tempat utama menjalankan ibadah.

"Perpustakaan Masjid diharapkan bukan saja sebagai tempat membaca akan tetapi menjadi tempat berkegiatan sebagai wujud dari Tranformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial" tegas Chaidir Syam.

Pada kesempatan ini, Chaidir Syam memberikan bantuan berupa dua  unit komputer untuk perpustakaan masjid Pondok Pesantren Ilmul Yaqin dan buku-buku. " Saya meminta Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Maros untuk menginstalkan aplikasi buku-buku digital pada komputer tersebut" tambah Chaidir Syam.

Sementara itu,  Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Maros Amiludin A dalam sambutan pengantarnya pada kegiatan Seminar Santri menyampaikan kalau Gerakan Satu Masjid, Satu Perpustakaan telah menjadi gerakan nasional yang telah di Lounching oleh IKA BKPRMI dan Perpustakaan Nasional RI di Auditorium Perpusnas RI, Jalan Merdeka Selatan Jakarta Pada tanggal 14 Mei 2022. Amiludin, memperkuat Gerakan Satu Masjid Satu Perpustakaan menasbihkan Kabupaten Maros di Sulawesi Selatan sebagai daerah pertama yang mencanangkan program ini dimana masjid tidak sekadar menjadi tempat suci kaum muslim, tapi juga sebagai sarana untuk memberdayakan masyarakat.

Tokoh Literasi Penggerak Gerakan Nasional Satu Masjid, Satu Perpustakaan IKA BKPRMI dan Perpustakaan Nasional juga mentor utama Literasi Santri Menulis Buku Fatayat NU Maros, IKA BKPRMI Maros, BKPRMI Maros dan Dinas Perpustakaan Kearsipan Kab. Maros, Bachtiar Adnan Kusuma, tampil menjadi pembicara kunci di Seminar dan Workshop Santri Menulis Buku. Bachtiar kembali mengulangi gugatan Bupati Maros Chadiri Syam untuk mendorong santri menulis buku.

Menurut BAK, budaya menulis haruslah dibangun secara terus menerus terutama di kalangan santri. Selain menjadi jalan keluar kurangnya akses buku-buku bermutu, menumbuhkan ekosistem budaya menulis sekaligus menjadi jalan keluar kurangnya penulis dan akses buku bermutu. Caranya, kata penulis ratusan buku dan mentor membaca dan menulis Nasional ini, setiap ponpes dibentuk klub-klub baca dan menulis dan dilakukan pembimbingan terus menerus.

Karena itu, BAK mewujudkan harapan Bupati Maros Chaidir Syam agar setiap peserta Workshop Santri Menulis Ponpes Ilmul Yaqin yang diikuti 80 orang, bisa menjadi kelas percontohan. "Kelas aplikatif santri menulis buku." Saya berharap tujuh hari kedepan, kita melahirkan sebuah buku tentang" Bahagia Menjadi Santri" penulisnya adalah 80 orang santri Ponpes Ilmul Yaqin" g

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun