Mendengar laporan dilapangan berkaitan dengan upaya penerobosan dan pendudukan wilayah naktuka tersebut, Panglima Kodam IX/Udayana, Mayjen TNI Antonius Widiatmaja, lamgsung memerintahkan para prajurit Yonif 742/SWY, Â "Tingkatkan kewaspadaan kalian, hati-hati hindari provokasi yang dapat menimbulkan konflik antar negara. lakukan tindakan persuasive seperlunya, monitor dan laporkan setiap tindakan yang mereka lakukan!"
Dan Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Antonius Widiatmaja pun segera mengabarkan kejadian tersebut ke Mabes TNI di Jakarta, berkaitan dengan upaya penerobosan perbatasan dan percobaan pendudukan sekelompok orang dari atimor Leste, serta upaya yang sudah dilakukannya.
Â
Pukul 09.00 WIT, beberapa  parajurit TNI  yang menjadi personil di perbatasan Bewan Baru sedang bersiap-siap untuk  mengambil keperluan logistik di pos Kali Asin yang berada di perbatasan RI-PNG. Secara mendadak mereka di serang  dengan berondongan tembakan dari wilayah PNG. Dan dengan cepat serta reflek para prajurit perbatasan tersebut langsung membalas tembakan pera penyerangnya. Sambil terus berlindung untuk mendapat tempat strategis, para parjurit TNI tersebut tersu merangsek maju.
Sambil meminta bantuan, para prajurit Pos Bewan baru tetap berusaha mengamankan wilayahnya. Di bawah komando Serda Miftakur, para prajurit pos penjaagan terbut berhasil muemukul mundur para penyerangnya. Pertempuran yang berlangsung kurang lebih 30 menit itu dan cukup merepotkan ini berhasil diatasi dengan baik oleh para ksatria di pos penjagaan perbatasan Bewan Baru.
Permintaan dukungan tempur dari Pos Bewan Baru pun langsung ditanggapi dengan cepat oleh Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjend TNI Zulfikar Rusli, yang langsung memerintahkan tim Rajawalinya bergerak menuju pos Bewan Baru. Dan 30 menit kemudian tim rajawali yang berkekuatan 30 personil tersebut lagsung melakukan investigasi, pelacakan serta pengejaran sekelompok orang yang melakukan penyerangan di Pos Bewan Baru tersebut.
Setelah menerima lapora ivestigasi lapangan dari tim rajawali, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjend TNI Zulfikar Rusli langsung melaporkan peristiwa tersebut ke Mabes TNI di Jakarta. Mulai dari kronologi peristiwa penyerangan hingga barang bukti yang ditemukan berupa 5 pucuk senjata api laras panjang jenis Ak-47 dan M-16. Dengan korban 1 anggota TNI gugur atas nama Serda Miftakur yang menjabat Wadan pos Bewan Baru, 1 prajurit TNI terluka atas nama Prada Juwandy, keduanya dari  batalyon infanteri 713/Satya Tama. dari pihak penyerang 3 oang meninggal dan 2 orang terluka cukup parah.
12.00 WIB, Bintang yang baru saja selesai membaca dan mempelajari beberapa dokumen berkode rahasia, tiba-tiba dipanggil menghadap panglima TNI secepatnya. Setelah merapikan dokumen-dukoumen tersbut dan mengembalikan ke petugas jaga dari korps Polisi Militer, Bintang segera menuju ruang kerja Jenderal TNI Muhammad Fajar Gumilar. Setelah sampai Bintang pun segera menyampaikan perintah panglima kepada petugas jaga, yang langsung membukakan pintu untuknya. Dan dengan sikap sempurna Bintang pun segera berucap, "Siap, Letkol Inf. Bintang Perkasa hadir menghadap!"
"Bin, kamu ikut saya sekarang juga!" perintah panglima TNI yang langsung berjalan keluar pintu.
 "Siap, laksanakan!" jawab Bintang pun hanya dapat mengikuti langkah Jenderal TNI Muhammad Fajar Gumilar.
 Kendaraan dinas panglima TNI pun sudah siap menyambutnya di pelataran diikuti staff yang langsung naik kendaraan lainnya. Panglima TNI segera berucap, "Bin, kamu sama saya di sini!"