Mohon tunggu...
Bachrul Ilmi
Bachrul Ilmi Mohon Tunggu... Dosen - Information Seeker

Student of Library and Information Science || Ketahui pengetahuan lain tentang Perpustakaan dan Kearsipan di Blog Saya, pada tautan berikut: https://bachrulilmi18.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sejarah dan Latar Belakang Sistem Manajemen Record dan Dokumen Elektronik

20 November 2018   19:53 Diperbarui: 20 November 2018   20:10 1546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebutuhan dalam mengatur dokumen dan record sudah ada sebelum awal mula peradaban. Nenek moyang manusia yang hidup di gua biasa melukis di dinding-dinding gua yang menggambarkan peristiwa-peristiwa dalam kehidupan merek. Hal ini dapat dianggap sebagai bentuk awal dari record keeping dimana mereka merekam peristiwa-peristiwa dalam bentuk gambar yang dapat dilihat oleh generasi mendatang. Hieroglyphics juga adalah sitem menulis yang terdiri dari huruf-huruf berupa gambar/simbol dan menjadi salah satu bentuk record keeping pada masa Mesir Kuno dan digunakan sebagai sumber yang menginformasikan bagaimana keadaan lingkungan dan aktivitas sosial pada masa yang lampau.

Perkembangan berikutnya pada tahun 1980-an sebagian besar sistem manajemen record elektronik yang ada adalah sistem DIP (Document Image Processing) yang pada dasarnya adalah bentuk elektronik dari filing cabinet  dengan fasilitas untuk meng-scan dokumen, pengindeksan, dan disimpan ke dalam sistem agar kemudian dapat di temu-kembali untuk dilihat dalam layar monitor atau di print.

Beberapa sistem DIP juga mencakup elemen-elemen dalam workflow/alur kerja yang memungkinkan organisasi untuk mengarahkan dokumen-dokumen yang sudah di-scan dalam organisasi yang bersangkutan. Sebagai contoh, sebuah organisasi dapat meng-scan surat masuk dan hasil gambar yang di-scan dimana kemudian gambar yang sudah di-scan dapat didistribusikan kepada staff-staff  yang bersangkutan untuk diproses. Sistem Manajemen Dokumen Elektronik (EDMS) serta Sistem Manajemen Record Elektronik (ERMS) banyak muncul pada era 90-an.

EDMS biasanya terintegrasi dengan aplikasi seperti Microsoft Officce dan memungkinkan user untuk mengatur/manage dokumen secara aktif agar kemudian dapat disimpan dan terindeks dalam repositori dokumen. Mereka dapat melakukan check in dan check out serta membuat  versi dan siklus revisi. Beberapa sistem juga mencakup fungsi DIP yang memungkinkan baik file berupa kertas maupun elektonik untuk diproses (di-scan, di indeks, dan di arsipkan).

ERMS muncul pertama kali di tahun 90-an. Sistem ini terutama mengatur lokasi fisik dari record/arsip berbasis kertas. Pada dasarnya sistem ini adalah indeks elektronik untuk file kertas dan folder. Perlahan sistem ini berkembang menjadi sistem untuk mengatur record dan dokumen elektronik yang juga menyediakan fungsi DIP dan alur kerja/workflow. Akan tetapi sistem hybrid ini relative baru dan belum memiliki standar baku sebagai sebuah sistem record-keeping.

Perkembangan Standar ERMS di Inggris

Pada pertengahan hingga akhir tahun 1990, standar ERMS mulai dikembangkan. Di Inggris, oleh Public Record Office (PRO), (sekarang: The National Archives/ TNA), dimana TNA mengerjakan projek pemerintah pusat untuk mengembangkan functional requirement untuk record-keeping system. Versi pertama requirement dipublikasikan pada tahun 1999. Pada tahun 2002, TNA mengeluarkan versi baru functional requirement untuk ERMS dengan informasi lebih detail terkait standar metadata, standar ini dikembangkan sebagai bagian dari program e-goverment di Inggris.

Perkembangan Standar ERMS di Amerika

Di Amerika, pada tahun 1997, Departement Pertahanan (Department of Defense/ DoD) 5015.2-STD menerbitkan Standar dengan judul "Design Criteria Standards for Electronic Records Managements Software Applications". Versi terbarunya terbit pada 19 Juni, 2002. Standar ini merupakan seperangkat functional requirement (ke empat) untuk software ERMS, dan juga merupakan petunjuk untuk manajemen klasifikasi record. Kemudian saat itu juga DoD 5015 diakui secara de facto sebagai standar ERMS di Amerika.

Pada tahun 2001, The International Organization for Standardization (ISO) mengeluarkan standar manajemen rekord, ISO 15489, (Perbaikan dari standar Australia yang lama AS 4390-1996). Kemudian, pemerintah Australia mencabut AS 4390-1996 dan menggantinya dengan ISO 15489.

Selain standar ISO, di tahun yang sama standar eropa MOREQ juga telah dirilis, dimana MOREQ ini dikembangkan oleh IDABC (Interoperable Delivery of European eGovernment Services to public Administrations, Businesses, and Citizens).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun