Mohon tunggu...
Baca Fakta
Baca Fakta Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Baca Fakta Terbaru Dan Berita Terkini. Blog: https://bacafakta.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Malam Tahun Baru 2016 Memakan Korban

5 Januari 2016   15:06 Diperbarui: 5 Januari 2016   16:31 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Perayaan malam pergantian tahun baru adalah budaya yang telah dianut oleh mayoritas penduduk di Indonesia maupun di dunia. Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, rasa-rasanya ada sesuatu yang kurang apabila tidak mengadakan perayaan pergantian tahun baru, baik itu bersama keluarga masing-masing maupun bersama masyarakat yang lain.


Begitu pula dengan malam pergantian tahun baru 2016, penduduk Indonesia, khususnya mereka yang tinggal di kota-kota besar merayakannya dengan suasana yang ramai penuh semangat. Sebagian besar orang berkata bahwa perayaan ini berarti rasa syukur kepada Tuhan akan datangnya tahun baru yang diharapkan akan membawa kebaikan bagi seluruh pelosok negeri ini.


Namun begitu, kejadian buruk kembali terulang di dalam perayaan malam pergantian tahun baru kali ini. Kabar yang mengguncangkan hati ini datang dari Kota Batam, Kepulauan Riau, di mana menurut laporan kepolisian setempat terdapat 1 orang tewas, 2 orang luka berat, dan 4 lainnya mengalami luka ringan akibat bermain petasan.


Petasan, yang sudah umum disebut sebagai mercon di Indonesia, meskipun rasanya tentu saja tidak selezat dan sepedas ayam mercon kembali menjadi momok yang menakutkan bagi sebagian penduduk khususnya anak-anak kecil. Bagaimana tidak? Petasan yang menjadi objek perayaan tahun baru yang indah bagi mayoritas penduduk Indonesia justru malah menjadi malapetaka bagi anak-anak ini.


Menurut laporan seorang saksi mata, peristiwa ini telah merenggut nyawa Gilang Azuni (23), ledakan besar tersebut terjadi di lapangan badminton di depan Kantor Karang Taruna ketika dia dan 6 orang lainnya membawa karung yang dikira oleh Adi (25), saksi mata, adalah kembang api yang ternyata adalah petasan yang siap untuk diledakkan.


Seorang warga setempat bernama Azam mengatakan bahwa ledakan tersebut terdengar sangat keras bahkan hingga radius 500 meter. Laporan mengenai ledakan petasan di dalam perayaan malam tahun baru tidak hanya datang dari Kota batam saja, namun dari beberapa tempat di Indonesia. Memang diperlukan adanya ketegasan baik dari pemerintah dan aparat kepolisian di dalam penggunaan petasan sebagai pelengkap perayaan tahun baru.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun