[caption caption="http://marketingland.com/wp-content/ml-loads/2015/07/ss-ad-blocking.jpg"][/caption]
Belum lama setelah diluncurkan di Google Play Store, Adblock Fast, yang merupakan plug-in anti iklan pertama yang diciptakan oleh Samsung tiba-tiba dihapus oleh Google karena dianggap telah melanggar ketentuan yang berlaku.
Adblock Fast merupakan sebuah plug-in anti iklan ciptaan Samsung yang bekerjasama dengan Rocketship Apps. Sebenarnya Adblock Fast telah diintegrasikan ke dalam browser smartphone Samsung Galaxy untuk memblokir iklan-iklan yang dianggap mengganggu.
Menurut developer dari Rocketship Apps, Brian Kennish, Google menetapkan bahwa Adblock Fast telah melanggar ketentuan 4.4 dari Developer Distribution Agreement tentang pelarangan memasukkan aplikasi atau plug-in ke dalam Google Play Store yang dapat mengganggu perangkat, jaringan, atau layanan pihak ketiga, termasuk diantaranya adalah iklan, seperti apabila seorang tukang jual tangki air yang memasang iklan secara online, maka akan dengan mudah diblokir oleh Adblock Fast.
[caption caption="http://thenextweb.com/wp-content/blogs.dir/1/files/2015/05/Adblock-Plus.jpg"]
Setelah Google menendang aplikasi Adblock fast dari toko miliknya, banyak aplikasi-aplikasi anti iklan serupa yang bermunculan, seperti Crystal yang merupakan aplikasi pemblokir iklan yang populer pada platform iOs dan yang terkenal adalah Adblock Plus.
Belum ada kabar yang jelas apakah Google belum menyadari munculnya aplikasi Adblock Plus dan Crystal, atau memang kedua aplikasi pemblokir iklan tersebut sama sekali tidak melanggar peraturan yang telah ditetapkan. Satu hal yang jelas adalah aplikasi buatan Samsung, Adblock Fast, telah benar-benar mengancam iklan-iklan yang ada pada Android yang juga merupakan sumber penghasilan Google.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI