Mohon tunggu...
Herman Wahyudhi
Herman Wahyudhi Mohon Tunggu... Insinyur - PNS, Traveller, Numismatik, dan Pelahap Bermacam Buku

Semakin banyak tahu semakin tahu bahwa banyak yang kita tidak tahu. Terus belajar, belajar, dan belajar.

Selanjutnya

Tutup

Money

BTN dan Sisi Demand Suplai Generasi Milenial di Sektor Perumahan

28 Februari 2019   23:38 Diperbarui: 1 Maret 2019   00:39 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dirut Bank BTN, Bapak Maryono, saat workshop di kampus IPB (foto: merdeka.com)

Millennials are the experiences generation -- Julia Hertz

Seorang rekan kantor, sebut saja Rudi, menimbang-nimbang selebaran iklan mobil ditangannya.  Ia seorang Aparat Sipil Negara (ASN) baru dengan masa kerja dua tahun.   Usianya masih 23 tahun, artinya masih kerjanya masih 35 tahun lagi sebelum pensiun.  Sebagai seorang sarjana, ia mendapat gaji sesuai sebesar Rp 2,9 juta.  Ditambah tunjangan kinerja (tukin) sebesar Rp 3,9 juta.  Total pendapatansetiap bulan sebesar 6,8 juta rupiah.   Belum termasuk pendapatan dari perjalanan dinas dan lain-lain. Apalagi tahun ini gaji ASN naik lima persen.

Dengan pendapatan sebagai ASN, Rudi berencana mengambil kredit mobil dengan cicilan 3 juta perbulan selama 60 bulan.    

"Kenapa tidak ambil rumah saja?" tanya saya.

Pertimbangannya, Rudi masih single dan selama ini ia mengendarai motor ke kantor.   Ia juga masih indekost di daerah Blok A dengan sewa satu juta rupiah perbulan dan dekat dengan kantor.   Apa memang harus beli mobil? Rudi juga harus mempertimbangkan biaya perawatan, bensin, dan sewa parkir.

"Buat apa punya rumah tapi kalau masih jomblo," timpal temannya yang sudah punya mobil tetapi masih aja jomblo.   Mulutnya sibuk mengunyah combro.  Baginya penampilan adalah nomor satu.   Masak cowo ganteng ke kantor naik busway...no way.  Gitu katanya pada suatu ketika.      

Jadi ingat lagu Bang Rhoma Irama, 

Darah muda darahnya para remaja,

Yang selalu merasa gagah,

Tak pernah mau mengalah.

Padahal menurut teori kebutuhan Maslow, setelah kebutuhan sandang dan pangan terpenuhi, selanjutnya kebutuhan papan.  Sedangkan mobil merupakan kebutuhan tersier nomor sekian.  Apalagi harga mobil tiap tahun terus tergerus.  Bandingkan dengan properti atau hunian yang setiap tahun nilainya selalu meningkat sekitar 20 persen.  Rudi sebagai generasi milenial seharusnya mulai berpikir cara  menginvestasikan uangnya.  Kebutuhan hunian terpenuhi, masa depan pun terjamin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun