Sebelumnya saya pernah memposting tulisan mengenai sate Rembiga, salah satu makanan favorit di Mataram, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.  Tak lengkap jika tidak membahas ayam taliwang yang lebih dulu kesohor.  Sebenarnya banyak penjual taliwang di Pulau Lombok.  Namun jika  ingin menyebut tiga besar yang paling terkenal, salahnya satunya adalah Taliwang Udin.  Tempat ini buka mulai jam 6 sore hingga tengah malam.   Jadi kalau mau sarapan jangan disini karena memang belum buka.
Menemukannya tak terlalu sulit kerena berada di pusat kota. Dekat dengan jalan utama Pejanggik, tempatnya di jalan Gelatik no. 2B. Â Namun yang seringkali buat salah jalan adalah saat sudah dekat menuju rumah makan ini. Â Kadang kami masuk di jalan Rajawali atau Kutilang yang agak mirip (padahal tidak hapal). Â Jalannya kecil seperti jalan perumahan biasa dan cukup gelap. Â Namun kalau melihat banyaknya mobil yang parkir, kita akan tahu sudah dekat dengan Taliwang Udin. Â Parkirnya bisanya di deretan halaman ruko memang malam hari sudah tutup atau di pinggir jalan. Â Ada tukang parkir yang mengarahkan.
Karena ayam taliwang ini masih muda dan kecil, rasanya tak puas jika hanya makan satu ekor. Â Paling tidak dua ekor-lah baru kenyang. Â Menurut saya, sambal di Taliwang Udin tidak begitu pedas. Â Jadi cocoklah buat yang tidak terlalu suka pedas. Â Karena beberapa tempat, sambal ayam taliwang yang ditawarkan lebih pedas sampai membuat wajah berkeringat. Â Minumannya standar, seperti es teh manis, jeruk hangat, air mineral, atau minuman kemasan botol. Â Â Bisa juga dibungkus buat oleh-oleh keluarga di Jakata. Â Jumlah ayam yang dipesan bebas. Â Kalau plencing kangkung, kata karyawan Udin, tidak bisa disimpan terlalu lama karena bakal layu dan rasanya berbeda. Â Memang plencing kangkung enaknya dimakan segar (fresh).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H