Itu baru pohon trambesi. Padahal di Alam Sutera masih banyak jenis pohon lain macam Flamboyan, Eucalyptus, Kamboja, Fir Sumatera, dan White Wood Camouflage. Jumlahnya mencapai lebih dari 10.000 pohon dan tersebar dalam cluster, jalan utama, dan sekitar area Alam Sutera. Secara tidak langsung Alam Sutera mengajak warganya untuk selalu dekat dengan alam.
Beberapa kali kami berpapasan dengan orang sedang olah raga lari, baik tua maupun muda. Mereka terlihat berolahraga sambil menikmati suasana alam. Apalagi kawasan Town Center Alam Sutera memiliki jalur hijau sepanjang 5,3 km yang dilengkapi dengan lintasan untuk lari dan jalur bersepeda.
Fasilitas ini tak hanya dapat dinikmati oleh penghuni Alam Sutera tetapi juga masyarakat. Di setiap 500 meter juga disediakan kursi taman bagi warga yang ingin beristirahat pada saat berolahraga. Jika ada gangguan keamanan atau bantuan, ada yang namanya panic button setiap jarak 500 meter yang sangat berguna dalam keadaan darurat. Â Â
Selain itu, CCTV yang tersebar juga membantu untuk mengindetifikasi suatu peristiwa.  Sebanyak 126 Closed Circuit Television (CCTV) yang tersebar di Alam Sutera terintegrasi  dengan Alam Sutera Command Center (ASCC), sehingga seluruh kawasan dapat dipantau secara real time.
Ya, saya jadi ingat teman saya Juned. Â Dua minggu lalu ia lari pagi di sekitar kawasan Cimone. Niatnya bagus, ingin sehat. Ujung-ujungnya malah masuk rumah sakit. Tahu sendiri kawasan Cimone banyak angkot dan motor, serta tidak ada trek khusus untuk lari. Jadi sangat rawan terserempet kendaraan. Â
"Nanti ajak Juned saja berlari di sini," ujar saya yang diamini teman-teman.
Ketika kita mengitari kawasan utama Alam Sutera, terlihat lingkungan begitu bersih dan tak terlihat ada sampah menumpuk atau berserakan. Masalah sampah juga menjadi perhatian pengembang. Saat ini untuk sampah Alam Sutera belum ada unit pengelolaan sendiri dan masih ikut pengelolaan sampah milik Pemda. Secara rutin sampah perumahan diangkut mulai pukul 7 hingga 9 pagi. Â
Sedangkan ketersediaan air di Alam Sutera dipasok dari Sungai Cisadane dan Sungai Cipondoh yang terlebih dahulu ditampung di reservoir untuk diolah di pusat pengelolaan air Alam Sutera yang bertujuan agar kualitas air layak utuk digunakan oleh pengguna Alam Sutera baik disalurkan ke area perumahan, area komersial, area perkantoran, dan area pendidikan