Ulasan Film "John Wick 3"

"I once saw him kill three men in a bar... with a pencil, with a fucking pencil."

Ini salah satu sekuel film yang saya tunggu.  Setelah seuel pertamanya mencapai sukses box office di tahun 2014 dan dulanjutkan dengan sekuelnya John Wick: Chapter 2 (2017). Film ini memang sadis dan tidak cocok buat anak-anak.  Motion Picture Rating (MPAA) memberi rating R (for strong and bloody violence throughout, language and brief drug use).  Keanu Reeves kembali berperan sebagai tokoh utama dalam  John Wick: Chapter 3.   Rencananya akan rilis  tahun depan, tepatnya pada  17 Mei 2019. 

Sedangkan kalau kita lihat di situs imdb.com, sekuel ketiga ini berjudul John Wick : Parabellum.  Parabellum sendiri berasal dari bahasa latin yang artinya bebasnya adalah siap untuk berperang (prepare for war).  Kata ini berasal dari kalimat latin terkenal Si vis pacem, para bellum, artinya jika kamu ingin kedamaian, maka bersiaplah untuk perang.  Dengan tagline : No Shout No scream No shoot No fear No fire No sign Just one pencil.  

Seperti pada akhir film John Wick: Chapter 2 ia telah melanggar aturan Pusat para pembunuh bayaraan, yaitu membunuh di dalam lokasi Hotel Continental.  Hal yang sangat terlarang bagi seorang pembunuh bayaran.  Karena Hotel Continental dibangun justru untuk melindungi nyawa para pembunuh bayaran.  Selama ia berada di dalam lingkungan Hotel Continental, ia tak dapat dibunuh oleh pembunuh bayaran manapun.

Apalagi yang John Wick bunuh adalah Santiago D'Antonio (Riccardo Scarmacio) anggota dari High Table dan memerintah untuk membuka kontrak (open contract) bagi siapa saja yang bisa membunuh John Wick.  Masih ingat dialog ketika John Wick menghabisi Santino?

Winston : Jonathan, listen to me.

Santino D'Antonio : A man can stay here a long time and never eat the same meal twice.

Winston : Jonathan, just walk away.

Santino D'Antonio : Yeah Jonathan. Walk aw...

[John kills Santino with a bullet in the forehead]

Winston : What have you done?