Ruangan di lantai dua cukup lapang dan memanjang namun ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan lantai satu. Â Tak banyak barang yang dipamerkan di lantai ini. Â Pengawasannya pun cukup longgar. Â Lantai dua ini dinamakan Anjungan Paranginan, Â sebagai tempat bercengkerama para puteri raja yang belum menikah.
Di lantai tiga, ruangan yang ada lebih kecil  tak banyak isinya.  Yang dominan di lantai ini adalah kotak penyimpan berukir dan ornamen ukiran kayu pada langit-langit serta lampu kuno yang menggantung.  Jendela lantai tiga menghadap ke arah belakang istana.  Pemadangan indah berupa area persawahan yang menghijau.  Saya jadi seperti kembali ke masa lalu.  Dahulu, para bagsawan dapat melihat sawah yang sama sambil mengawasi  para petani yang berkerja.
Di dekat lumbung terdapat patung kerbau yang kerap dinaiki dan menjadi mainan oleh anak-anak. Â Petugas Istana Pagaruyung lewat pengeras suara tak henti-hentinya mengingatkan pengunjung untuk tidak menaiki kerbau tersebut karena dapat merusaknya. Â Di dalam pekarangan istana terdapat juga Medan Nan Bapaneh sebagai tempat musyawarah para pejabat istana.
Memang di dalam lingkungan area Istana Pagaruyung tidak terdapat tempat makan. Â Tujuan agar area istana tetap bersih. Â Tapi jangan khawatir, di sepanjang jalan pulang di kanan kiri banyak terdapat rumah makan khas Padang. Â Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H