Mohon tunggu...
Herman Wahyudhi
Herman Wahyudhi Mohon Tunggu... Insinyur - PNS, Traveller, Numismatik, dan Pelahap Bermacam Buku

Semakin banyak tahu semakin tahu bahwa banyak yang kita tidak tahu. Terus belajar, belajar, dan belajar.

Selanjutnya

Tutup

Money

Rencanakan dan Wujudkan Kesejahteraan Keluarga Bersama Bumiputera

20 November 2016   16:59 Diperbarui: 20 November 2016   17:16 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pentingnya Asuransi (sumber : http://fjb.m.kaskus.co.id/)

Jika kita sudah melakukannya, berarti hal itu sudah bagus.   Anda satu langkah di depan yang lain.  Sebaliknya, jika belum maka mulailah dari sekarang.  Sesal kemudian tak ada gunanya.   Hidup hanya sekali, buatlah berarti.   Ingat, harus ada perencanaan.   Tong mikir “kumaha engke”, tapi kudu mikir teh “engke kumaha?”(bahasa Sunda : jangan berpkir “bagaimana nanti”, tapi pikirkan “bagaimana nanti”).

Dalam epilog Rich Dad, Poor Dad karya Robert T. Kiyosaki (1997), dikemukan kalau anda membagikan pengetahuan ini dengan anak anda, maka anda menyiapkan mereka memasuki dunia yang menantikan mereka.  Orang lain tidak akan melakukannya.   Anda dan masa depan anak-anak anda akan ditentukan oleh pilihan yang anda buat sekarang, bukan besok.

Bukan apa-apa, banyak yang tidak melek finasial termasuk asuransi karena kurangnya informasi terkait hal ini.   Buah jatuh tak jauh dari pohonnya, kelak anak akan belajar pula untuk berasuransi dari kebiasaan orangtuanya.    Kesadaran inilah yang perlu ditumbuhkan.   

Paling tidak ada lima hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan tujuan perencanaan asurasi demi  mewujudkan kesejahteraan keluarga . Yakni, SMART: specific, measurable, achievable, realistic, dan time-frame.

Pertama, spesific. Artinya, kita harus dapat membayangkan tujuan kita secara detail.  Misalkan kita sudah punya perkiraan calon universitas mana yang ada dituju. 

Kedua, measurable (dapat diukur). Alat ukurnya adalah besaran uang. Berapa dana yang tersedia untuk dana asuransi.  Ingat, dana asuransi ini harus disisihkan, buka sisa dari pendapatan kita.   Kalau disisikan berarti kita sudah mengalokasi pendapatan untuk hal tersebut.   Sedangkan sisa berarti tergantung pengeluaran kita.  Kalau ada sisanya ya syukur, kalau tidak ya kita harus putar otak.  Untuk mengikuti program asuransi kita harus disiplin mengalokasi dana untuk membayar premi.  

Ketiga, achievable atau dapat kita capai. Agar tidak menjadi pungguk merindukan bulan, sebaiknya tujuan keuangan disesuaikan dengan kemampuan keuangan kita.

Keempat, realistic atau masuk akal, bukan khayalan yang tidak dapat diwujudkan. 

Kelima, time-frame. Artinya, kita harus memiliki jangka waktu yang jelas untuk mencapainya. Tetap waktu untuk kapan dana pendidikan tersebut.   Apakah saat ia masuk SMA atau saat masuk universitas.

                                                              

Memilih Asuransi Pendidikan dan Asuransi Kesehatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun