Mohon tunggu...
Attharqi Baktya Zayda T
Attharqi Baktya Zayda T Mohon Tunggu... Lainnya - Siswa SMA Labschool Cibubu

Ya.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Apakah bisa berbeda dan tetap satu?

2 Februari 2025   19:39 Diperbarui: 2 Februari 2025   19:39 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jika kita mengamati kehidupan masyarakat Indonesia dari sudut pandang yang berbeda, kita mungkin akan menemukan hasil yang berbeda. Orang Jakarta hanya tahu tentang pahitnya kehidupan perkotaan dan harus pergi bekerja. Orang Padang hanya tahu tentang merantau dari kampung halaman untuk mencari kehidupan yang lebih baik di perantauan. Sementara itu, orang-orang dari kepulauan Natuna hanya tahu tentang melaut, karena itu adalah cara hidup mereka. Terlepas dari perbedaan-perbedaan yang ada, ada satu kesamaan yang ada: semua dari mereka mengidentifikasi diri mereka sebagai orang Indonesia. 

Sayangnya, tidak semua orang memiliki sentimen yang sama saat ini. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah membuat kita sangat rentan terhadap budaya asing. Sekarang, hampir tidak ada orang yang berbicara dalam bahasa daerah mereka. Ada juga beberapa contoh di mana orang Indonesia lebih baik berbicara dalam bahasa Inggris daripada bahasa Indonesia. Yang memprihatinkan, banyak orang yang menggabungkan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris menjadi dialek tersendiri. Hal ini terutama terjadi di Jakarta Selatan, di mana penggunaan kata 'yang' dan 'secara harfiah' dimasukkan ke dalam kalimat bahasa Indonesia. 

Globalisasi telah menjadi hal terburuk yang dapat terjadi pada keberagaman Indonesia. Dengan Jakarta dan Bandung sebagai pusat penyebaran nilai-nilai asing, budaya-budaya di Indonesia terancam. Liberalisasi dan praktik-praktik Barat lainnya hanya akan melenyapkan tradisi yang telah berabad-abad lamanya dari masyarakat kita. 

Hal yang membuat Indonesia istimewa adalah persatuan dan kesatuan kita terlepas dari perbedaan yang ada. Terlepas dari berbagai perjuangan dan cara hidup, penderitaan yang dialami oleh para pendiri bangsa, masing-masing dari suku yang berbeda, menjadikannya penting bagi kita sebagai cucu-cucu mereka untuk meneruskan impian mereka akan sebuah negara Indonesia. Lindungi cara hidup kita. Jika kita kehilangan makna sebagai negara yang beragam, lalu apa tujuan kita untuk meneruskan negara ini ke depan?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun