Mohon tunggu...
Baca Anime
Baca Anime Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Anime Lover

Tak pernah ada saat yang lebih menggembirakan bagi seorang pecinta anime! Selamat datang di tempat yang tepat, di mana kecintaan pada anime dihargai dan dirayakan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Orang Kota Hidup di Desa? Menguntungkan atau Merugikan?

16 September 2023   14:02 Diperbarui: 16 September 2023   14:07 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gentrifikasi, yang telah menjadi fenomena yang dikenal luas di berbagai kota besar di seluruh dunia, merujuk pada perubahan signifikan dalam perkembangan perkotaan. Fenomena ini melibatkan perpindahan penduduk dari wilayah perkotaan menuju daerah pedesaan atau lingkungan perkotaan yang sebelumnya kurang diminati. Terutama sejak munculnya tren urbanisasi balik, di mana banyak orang kota memilih untuk menetap di desa, gentrifikasi telah menjadi topik hangat dalam berbagai diskusi. Namun, perlu dipertimbangkan apakah gentrifikasi ini memberikan manfaat sejati atau dampak yang merugikan bagi semua pihak terlibat.

Apa yang Kompasianer pahami dari fenomena gentrifikasi?

Fenomena gentrifikasi umumnya merujuk pada perubahan yang mencolok dalam struktur penduduk suatu daerah, yang seringkali dipicu oleh kedatangan penduduk kota dengan tingkat pendidikan dan pendapatan yang lebih tinggi. Perubahan ini seringkali diikuti oleh kenaikan harga properti yang tajam dan transformasi dalam infrastruktur serta pelayanan yang tersedia di wilayah tersebut.

Dampak Ekonomi

Dari perspektif ekonomi, gentrifikasi memunculkan dampak yang kompleks. Di satu sisi, peningkatan harga properti dapat memberikan manfaat kepada pemilik properti yang telah lama tinggal di desa tersebut. Dalam hal ini, mereka dapat meraih keuntungan finansial yang signifikan dari peningkatan nilai properti mereka. Namun, di sisi lain, bagi penduduk asli desa yang tidak memiliki properti, kenaikan harga properti ini bisa menjadi kendala besar. Mereka mungkin akan menghadapi kesulitan dalam mencari atau membayar tempat tinggal yang sesuai dengan kenaikan harga yang tajam.

Selain itu, gentrifikasi juga membawa dampak pada pelaku usaha lokal. Kedatangan usaha-usaha baru yang mungkin dimiliki oleh pendatang dari kota dengan modal lebih besar bisa mengakibatkan persaingan yang lebih sengit bagi pelaku usaha lokal yang sudah lama ada. Mereka mungkin harus beradaptasi dengan perubahan pasar atau bahkan menghadapi risiko kehilangan pelanggan. Sehingga, gentrifikasi dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi lokal dan berdampak pada keberlanjutan usaha-usaha yang sudah ada.

Dampak Sosial dan Budaya

Dari perspektif sosial dan budaya, gentrifikasi juga seringkali menciptakan ketegangan dalam masyarakat. Perpindahan penduduk kota ke desa atau lingkungan sekitar perkotaan dapat membawa perubahan signifikan dalam gaya hidup dan budaya yang telah ada di desa tersebut.

Salah satu dampaknya adalah pergeseran dalam penggunaan bahasa dan tradisi lokal. Pendatang dari kota mungkin membawa dengan mereka budaya dan bahasa yang berbeda, yang dapat mengakibatkan pengurangan atau bahkan penghilangan budaya lokal yang sudah ada sebelumnya. Hal ini dapat menimbulkan konflik dan ketidaksetujuan antara penduduk asli desa yang ingin mempertahankan tradisi dan identitas mereka dengan pendatang yang membawa budaya baru.

Isu identitas juga seringkali muncul dalam konteks gentrifikasi. Penduduk asli desa mungkin merasa terancam oleh perubahan-perubahan ini dan khawatir akan kehilangan akar budaya mereka. Di sisi lain, pendatang kota mungkin merasa sulit untuk berintegrasi sepenuhnya dengan masyarakat lokal dan merasa sebagai "orang asing" di lingkungan baru mereka.

Sebagai hasilnya, gentrifikasi dapat menciptakan ketegangan sosial dan budaya yang kompleks di antara penduduk asli desa dan pendatang kota, serta menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana menjaga keberagaman budaya sambil juga meraih manfaat dari pertumbuhan dan perkembangan yang terkait dengan gentrifikasi.

Pendapat Kompasianer

sumber gambar : tiyarmangulo.blogspot.com
sumber gambar : tiyarmangulo.blogspot.com

Pendapat Kompasianer tentang gentrifikasi memang cenderung bervariasi, tergantung pada latar belakang dan pengalaman mereka dalam konteks ini. Berikut adalah beberapa sudut pandang yang mungkin dimiliki oleh anggota Kompasianer:

Penduduk Asli Desa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun