LGBT, siapa yang tak pernah mendengar kata tersebut? LGBT sendiri kepanjangan dari Lesbian, Gay, Biaexual dan Transgender. Awalnya pada tahun 1990, LGBT digunakan untuk merujuk pada kelompok homoseksual dan transgender saja. Sekarang, singkatan ini melingkupi lebih banyak orientasi seksual dan beragam identitas gender. Saat ini LGBT sendiri masih di pandang sebagai penyimpangan sosial dan norma di Indonesia. Akan tetapi meskipun begitu ternyata ada beberapa masyarakat yang mendukung dan menjadi pengikut LBGT. Lalu mengapa LBGT di anggap sebagai penyimpangan sosial, norma dan agama?.
Bukan tanpa sebab mengapa di Indonesia banyak sekali masyarakat yang menolak adanya LGBT. Indonesia sendiri memiliki Undang Undang Dasar sebagai dasar negara dan pancasila sebagai ideologi negara. Pada pasal 292 KUHP menyatakan "larangan terhadap orang dewasa yang melakukan perbuatan cabul dengan orang lain sesama jenis kelamin yang diketahuinya atau sepatutnya diduganya belum dewasasa." Sedangkan di pancasila sendiri melakukan hubungan sesama jenis sudah melanggar sila nomer satu dan dua yakni Ketuhanan yang maha Esa dan Kemanusiaan yang adil dan beradap.
Selain melanggar norma-norma di Indonesia hubungan sesama jenis juga memberikan dampak yang sangat buruk seperti:
* HIV/AIDS
Umumnya, para LGBT memiliki gaya hidup seks bebas dengan banyak orang sehingga kecenderungan terkena virus HIV/ AIDS sangat tinggi.
* Â Kanker Mulut
Kebiasaan melakukan oral seks bisa menyebabkan kanker mulut. Sebab, faktanya rokok bukanlah satu-satunya penyebab kanker mulut terjadi. Hal ini sesuai dengan studi di New England Journal of Medicine yang dimuat di situs Dallasvoice.
* Â Kanker anal atau dubur
Para pelaku gay melakukan hubungan seks melalui anal sehingga dapat menyebabkan kanker anal atau dubur.
* Dapampak pendidikan
Selain berdampak pada keshatan, LGBT juga berpengaruh dalam pendidikan. Faktanya, seorang LGBT memiliki permasalahan putus sekolah 5 kali lebih besar di bandngkan dengan siswa normal.
* Minimgitis
Miningitis terjadi karena mikro organisme, penyalahgunaan obat-obatan tertentu dan mengalami peradangan tubuh. Namun hal lain di ungkapkan dalam DetikHealth bahwa miningitis terjadi karena adanya hubungan seks yang di lakukan oleh LGBT.
Namun meskipun Indonesia telah memiliki UUD dan Pancasila serta dampak apa saja yang akan terjadi jika melakukan hubungan sesama jenis, nyatanya masih ada beberapa oknum yang melakukan hal menyimpang tersebut contohnya seperti yang baru-baru ini terjadi seorang guru di Palu di duga mencabuli siswa SD kelas VI . Lantas bagaimanakah cara kita agar dapat mencegah adanya LGBT di sekitar kita?
1. Menerapkan nilai-nilai pancasila sejak dini
Peran orang tua sebagai lingkungan pertama pendidikan anak tentu sangat penting dalam membentuk karakter anak di kemudian hari. Oleh sebab itu sebagai orang tua mengajarkan dan mendidik anak dalam menerapkan nilai-nilai pancasila sanagatlah penting.
Â
2. Meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
Dalam agama islam melakukan hubungan sesama jenis tentu hukumnya haram. Oleh karena itu meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah akan membantu kita untuk terhindar dari hal-hal tersebut.
Â
3. Memberikan edukasi kepada orang sekitar
Memberikan edukasi seputar bahaya LGBT juga dapat mencegah adanya hubungan sesama jenis di sekitar kita. Contohnya apa saja penyakit yang dapat di sebabkan jika melakukan hubungan sesama jenis.
Â
Dari pernyataan di atas dapat di simpulkan bahwa hubungan sesama jenis sangat di tentang keras oleh aturan-aturan negara dan juga hukum-hukum yang ada dalam agama islam. Oleh karena itu menjauhi hal-hal yang di larang akan sangat menguntungkan diri sendiri serta dapat membuat hidup kita lebih sehat. Dengan adanya hal-hal tersebut, di harapkan LGBT dapat di cegah dan penyebarannya tidak semakin luas.
