Mohon tunggu...
Giorgio Babo Moggi
Giorgio Babo Moggi Mohon Tunggu... Lainnya - Pembelajar yang tak berhenti untuk menulis

Dream is My Life's Keyword.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Kisah Saya dan Itu Berulang Sejak 30 Tahun Silam

16 Februari 2019   19:49 Diperbarui: 16 Februari 2019   20:11 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berdiri di jalan yang memisahkan hutan lindung Buat, Soe, TTS (Foto: Dok. Pribadi)

Ada kerinduan untuk bersua lagi dengan Buat. Taman wisata yang asri dan penuh kenangan. Sejak saya bekerja di Kupang, tak sekalipun kesempatan datang ke Kota Soe dan apalagi Buat.

Kadang kala apa yang kita bayangkan dalam benak dan selalu mengusik benak kita akan mendekati kenyataan. Meminjam istilah Rhonda Byrne, penulis buku The Secret, inilah yang disebut dengan "Kekuatan Pikiran". Saya rasakan itu dan bila detik ini saya kembali Soe dan Buat bukan sebuah kebetulan. Melewati proses berpikir yang kemudian mengendakan dalam pikiran itu sendiri dan semesta mewujudkan sesuatu yang ada dalam pikiran itu.

Sesuatu yang terus menerus dipikirkan akan terwujud di kemudian hari. Itulah yang terjadi pada diri saya. Begitu kuat kenangan tentang Buat, semesta seperti menarik saya untuk menggapai impian itu melalui orang lain. 

Maka ketika ada tawaran Ibu Loni dan Pak Charles kepada saya untuk menjadi instruktur kegiatan di Soe, Buat langsung menyeruak di benak. Tak hanya para pimpinan dan rekan-rekan dari UPT Tekomdik yang mewujudkan impian tersebut, kegiatan tersebut mempertemukan lagi dengan sahabat sealmamater atau seperguruan tinggi di Yogyakarta kala itu, yang adalah peserta kegiatan tersebut. Bak gayung bersambut, kenangan saya tentang Buat  terulang lagi pagi tadi. Nama sahabat saya,  Ontel Fallo, yang menghantar saya ke buat pagi tadi.

Saya dan sahabat seperguruan tinggi di Yogyakarta, Ontell Fallo (Foto: Dok. Pribadi)
Saya dan sahabat seperguruan tinggi di Yogyakarta, Ontell Fallo (Foto: Dok. Pribadi)
Semalam kami sudah buat janjian. Ia  menemani saya ke Buat. Menelusuri kembali sepanjang jalan nostalgia. Kami sepakat berangkat jam lima pagi karena harus menuju spot yang lain, jauhnya sekitar 12 kilometer.  

Sepanjang malam itu, tidur saya selalu terjaga dan sesekali lihat jam yang ada di handphone. Pukul setengah enam, panggilan telepon masuk, Ontel mengabarkan ia akan menjemput saya di hotel. Saya bergegas basuh muka dan ganti pakaian lalu menunggu Ontell di depan hotel. Ontell tiba di hotel pada pukul enam tepat.

Kota Soe masih sepi. Matahari menyinsing dari timur. Menghangat tubuh setelah sepanjang malam diselimuti dingin. Satu dua kendaraan lalu lalang. Kami menyusuri kota yang masih 'tidur', hingga pertigaan menuju Buat.

Berdiri di jalan yang memisahkan hutan lindung Buat, Soe, TTS (Foto: Dok. Pribadi)
Berdiri di jalan yang memisahkan hutan lindung Buat, Soe, TTS (Foto: Dok. Pribadi)
Dari pertigaan jalan utama, beberapa pepohon kayu putih berumur tampak sepanjang jalan. Diameternya berukran pelukan orang dewasa. Salah satu jenis pohon yang khas yang ada di Soe. Pemandangan yang mengingatkan saya kembali tentang Cocoa Creeck, Townsville, yang mana sepanjang perjalanan pohon kayuh putih tumbuh berjejer dan semak belukar  berhimpitan di antara pepohohan.

Setiba di sana, Buat telah banyak berubah. Pohon-pohon tinggi dan rimbun. Sayang pada saat kedatangan kami, gerbang taman rekreasi masih yang ada kolam dan aerana bermain masih ditutup. Hal ini  dimaklumi karena kami datang  pagi sekali.

Suasana hening terasa di tengah rimbunan dedaunan. Rerumputan bak permadani menghalasi bumi. Hijau menyejukan mata. Butiran embun memantul kristal ketika ditimpah cahaya matahari yang menelisik celah-celah pohon.

Santai sejenak sebelum kembali ke Kota Soe (Foto: Dok. Pribadi)
Santai sejenak sebelum kembali ke Kota Soe (Foto: Dok. Pribadi)
Kedatangan saya ke Buat memuasakan dahaga kerinduan yang sekian lama melanda benak. Kerinduan pada  Taman Wisata yang menjadi bagian dari tapak-tapak perjalanan masa kecil saya doeloe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun