Program Guru Penggerak (PGP) telah menjadi salah satu upaya pemerintah untuk membangun ekosistem pendidikan yang lebih baik. Program ini bertujuan untuk mencetak guru-guru yang mampu menjadi motor penggerak perubahan-perubahan yang ada di sekolah. Namun, dengan semakin kompleksnya tantangan dalam dunia pendidikan, muncul kebutuhan untuk memperluas dampaknya melalui transformasi PGP menjadi Program Pendidikan Kepemimpinan Kepala Sekolah (PPKKS).
Yang menjadikan pertanyaan kenapa perlu proses transformasi ini?Â
Berikut ulasan sederhananya :
1. Kepala Sekolah sebagai Agen Perubahan Strategis
Jika Guru Penggerak berfokus pada perubahan di tingkat manajemen kelas, kepala sekolah memiliki pengaruh yang lebih luas lagi, mencakup seluruh aspek manajemen yang ada disekolah. Mereka adalah para pemimpin strategis yang bisa memastikan budaya kerja, kebijakan, dan inovasi berjalan selaras. Dengan membekali kepala sekolah melalui program pendidikan kepemimpinan, perubahan positif dapat terjadi secara menyeluruh dan sistemik.
2. Mengintegrasikan Peran Guru dan Kepala Sekolah
Selama ini, Guru Penggerak sering kali menghadapi berbagai kendala baik secara individu ataupun lingkungan yang ada ketika ide-ide inovatif mereka sulit diterapkan akibat kurangnya dukungan dari manajemen sekolah atau bisa juga kurang komunikatifnya Guru Penggerak dengan manajemen sekolah. Dengan program pendidikan kepemimpinan, nantinya kepala sekolah dapat memahami visi dan misi Guru Penggerak, sehingga kolaborasi antara guru dan kepala sekolah lebih optimal dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang inovatif dan menantang.
3. Menjawab Tantangan Kepemimpinan di Sekolah
Menjadi kepala sekolah bukan sekadar soal pengalaman kegiatan belajar dan mengajar yang panjang. Dibutuhkan kemampuan manajerial, kepemimpinan, dan pengambilan keputusan yang tepat untuk mengelola sekolah secara efektif. Transformasi PGP menjadi program pendidikan kepemimpinan memungkinkan kepala sekolah untuk mendapatkan pelatihan khusus tentang:
- Manajemen sekolah berbasis data
- Pengelolaan sumber daya manusia
- Strategi menciptakan budaya inovasi dan kreatifitas
- Komunikasi yang inspiratif dan kolaboratif