Mohon tunggu...
Anonymous
Anonymous Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Abi Wijanarko

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Dampak Ai (Artificial Intelligence) pada Perubahan Sosial di Masyarakat

3 Juli 2024   14:00 Diperbarui: 3 Juli 2024   15:25 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Dampak AI pada Perubahan Sosial di Masyarakat

Pendahuluan
Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) semakin mendominasi berbagai aspek kehidupan kita. Perkembangan teknologi ini membawa dampak besar pada perubahan sosial di masyarakat, memengaruhi cara kita berkomunikasi, bekerja, dan berinteraksi. Artikel ini akan mengulas berbagai dampak AI pada perubahan sosial di masyarakat.

1. Transformasi Dunia Kerja
AI telah mengubah lanskap dunia kerja secara signifikan. Otomatisasi pekerjaan yang rutin dan berulang mengakibatkan berkurangnya kebutuhan akan tenaga kerja manusia di beberapa sektor. Mesin dan algoritma mampu melakukan tugas-tugas ini dengan lebih cepat dan efisien, sehingga meningkatkan produktivitas. Namun, hal ini juga menimbulkan kekhawatiran mengenai hilangnya pekerjaan dan meningkatnya pengangguran.

Di sisi lain, AI juga menciptakan peluang pekerjaan baru yang lebih kompleks dan membutuhkan keterampilan tinggi. Profesi seperti analis data, pengembang AI, dan spesialis keamanan siber semakin dibutuhkan. Oleh karena itu, ada dorongan untuk peningkatan keterampilan (upskilling) dan pelatihan ulang (reskilling) bagi tenaga kerja agar dapat beradaptasi dengan perubahan ini.

2. Peningkatan Kualitas Hidup
AI memiliki potensi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara signifikan. Dalam bidang kesehatan, misalnya, AI digunakan untuk diagnosa penyakit yang lebih cepat dan akurat, serta untuk merancang perawatan yang dipersonalisasi. Hal ini membantu dalam penanganan penyakit kronis dan meningkatkan harapan hidup.

Dalam kehidupan sehari-hari, AI memudahkan banyak hal. Asisten virtual seperti Siri dan Alexa membantu dalam berbagai tugas rumah tangga, sementara aplikasi berbasis AI meningkatkan efisiensi transportasi dan pengelolaan waktu.

3. Perubahan Pola Interaksi Sosial
AI juga mengubah cara kita berinteraksi. Media sosial dan platform komunikasi lainnya menggunakan algoritma AI untuk mempersonalisasi konten yang kita lihat. Hal ini dapat memperkuat hubungan sosial dengan menghubungkan kita dengan konten dan orang-orang yang relevan. Namun, personalisasi yang berlebihan dapat menyebabkan terbentuknya "echo chambers" atau ruang gema, di mana kita hanya terpapar pada pandangan yang serupa dengan kita, sehingga mengurangi keberagaman perspektif.

4. Peningkatan Akses Informasi dan Pendidikan
AI telah memperluas akses terhadap informasi dan pendidikan. Platform e-learning menggunakan AI untuk memberikan pengalaman belajar yang dipersonalisasi, membantu siswa belajar sesuai dengan kecepatan dan gaya mereka sendiri. AI juga dapat menganalisis pola belajar siswa dan memberikan rekomendasi yang spesifik untuk meningkatkan hasil belajar.

Di samping itu, AI membantu dalam penyebaran informasi yang lebih cepat dan akurat. Aplikasi berita dan platform media sosial menggunakan AI untuk menyajikan berita yang relevan, meskipun ini juga menimbulkan tantangan terkait penyebaran informasi yang salah atau berita palsu.

5. Pengaruh pada Privasi dan Keamanan
Penggunaan AI dalam pengawasan dan analisis data menimbulkan kekhawatiran mengenai privasi. Teknologi pengenalan wajah dan pemantauan aktivitas online dapat digunakan untuk tujuan keamanan, tetapi juga dapat disalahgunakan untuk pengawasan massal yang melanggar privasi individu. Oleh karena itu, ada kebutuhan mendesak untuk regulasi dan kebijakan yang melindungi privasi dan hak-hak individu.

6. Tantangan Etis dan Sosial
Seiring dengan manfaatnya, AI juga membawa tantangan etis dan sosial. Bias dalam algoritma AI dapat memperkuat ketidakadilan sosial dan diskriminasi. Misalnya, sistem penilaian kredit berbasis AI yang menggunakan data historis dapat mendiskriminasi kelompok tertentu yang secara historis kurang terlayani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun