Mohon tunggu...
Babeh Helmi
Babeh Helmi Mohon Tunggu... profesional -

Babehnya Saras n Faiz . Twitter : @Babeh_Helmi . . @KoplakYoBand

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Minggu pagi di Rasuna Said menuju Monas

11 Juli 2010   11:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:56 1064
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_191077" align="alignleft" width="300" caption="Gerak jalan, ondel-ondel, bersepeda, jogging, dan rekreasi, bercampur jadi satu"][/caption]

Minggu pagi, 11 Juli 2010, walau tinggal di sekitar Setiabudi - Kuningan, baru pertama kali ini saya susuri acara Hari Bebas Kendaraan Bermotor (Car Free Day) Jakarta Selatan yang dipusatkan di sepanjang Jalan HR Rasuna Said, Kuningan.  Penutupan jalan dimulai sejak pukul 06.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB.  Ternyata suasana keramaiannya berbeda dengan acara Car Free Day (CFD) di sepanjang Sudirman Thamrin.

CFD Sudirman Thamrin selalu ramai dengan orang-orang yang berolahraga, baik bersepeda maupun jogging, ataupun sekedar berrekreasi bermain di sepanjang jalan. Stand-stand pameran juga banyak berdiri sepanjang jalan, dengan diisi panggung kecil yang dimeriahkan dengan acara musik. Jumlah pengguna sepeda biasanya meningkat hingga ribuan, apalagi kalau dibarengi dengan acara funbike. Umumnya pengguna sepeda berkumpul di Bundaran HI.

Sementara CFD Rasuna Said Kuningan ini, tidak terlalu ramai. Stand yang berdiripun tidak banyak. Jumlah pengguna sepeda dan yang melakukan aktifitas jogging juga tidak banyak. Warga yang tinggal di sekitar jalan itupun tidak banyak yang bermain di sepanjang jalan Kuningan itu.

Namun, kali ini untuk memeriahkan acara CFD, pihak pemerintah kota Jakarta Selatan membuat panggung di samping Wisma Bakrie, dengan menampilkan acara-acara bertema budaya Jakarta. Saat menyusuri pagi tadi, saya menjumpai lomba gerak jalan yang diikuti beberapa grup, yang beranggotakan orang tua. Warga sekitar juga memeriahkannya dengan sepeda hias. Anak-anak bersepeda dengan penuh hiasan dan didukung dengan pakaian ala betawi. Tidak ketinggalan ondel-ondel beserta musik pengiringnya berjalan memutari area CFD.

Menarik. Walau tidak ramai, tapi acara CFD tetap didukung warga dengan ikut serta di dalamnya. Berbeda dengan CFD Sudirman Thamrin yang hanya terlihat seperti pasar kaget atau seperti pekan raya, tidak ada acara tersendiri dari warga sekitar dalam merayakan setiap CFD. Kalaupun pernah ada, itu hanya suatu acara seremoni suatu produk atau gerakan dari pemerintah kota atau instansi (misalnya penghijauan, kebersihan atau lainnya).

Beranjak dari Kuningan, saya menuju Bundaran HI. Masih seperti minggu biasanya, ramai dengan pengguna sepeda yang berkumpul dengan klub sepedanya. Klub sepeda onthel yang biasanya berkumpul di simpang Hotel Indonesia - Grand Indonesia. Dan sepanjang jalan Sudirman Thamrin masih menjadi pusat olahraga santai seperti jogging dan sepeda santai.

[caption id="attachment_191174" align="aligncenter" width="300" caption="Langit Monas dipenuhi layangan warga yang bukan peserta lomba"][/caption]

[caption id="attachment_191154" align="alignleft" width="300" caption="Layangan ini panjangnya mencapai 2 meter lebih"][/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun