Mohon tunggu...
Babeh Helmi
Babeh Helmi Mohon Tunggu... profesional -

Babehnya Saras n Faiz . Twitter : @Babeh_Helmi . . @KoplakYoBand

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ampun Mbok! Ada bom!

13 Agustus 2010   15:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:04 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena telah dikerjai oleh 3 pandawa badung, yaitu Gugun, Sigit dan Jenni, maka bersekongkollah 2 ibu guru itu, yaitu Ibu Gendis dan Ibu Meisha Shasha. Kedua ibu ini akan balik mengerjai anak-anak nakal itu. Disusunlah rencana jail.

Gugun, Sigit dan Jenni berlarian ke luar ruang rapat sambil tertawa. Mereka menuju musholla SD Canting  untuk mengabarkan ke Hendra dan Ngashim atas cerita kesuksesan mengerjai ibu-ibu guru yang galak. Akhirnya mereka berlima tertawa terbahak-bahak, guling-gulingan di musholla. Sampai akhirnya mereka cape sendiri, dan bergeletakanlah mereka tertidur di musholla. Suara dengkur pun bersahut-sahutan. Tau sendiri deh siapa yang paling keras suara dengkurnya. Tak lain tak bukan pasti Hendra.

"Grooook! Grooook! Pyuuuhhh!" begitulah suara dengkuran mereka.

Karena suara dengkur yang bersahut-sahutan, mereka juga tidak sadar kalau Ibu Gendis dan Ibu Meisha Shasha datang dengan sembunyi-sembunyi, membawa panci dan ember. Ibu Gendis pun sudah siap dengan panci dan pemukul bedug musholla, berdiri di samping kuping Gugun dan Hendra. Sementara Ibu Meisha Shasha berdiri di tengah-tengah Jenni dan Sigit.

Ngashim tidur dengan posisi menutup diri, menelungkup seperti kucing, dan sepertinya Ngashim akan selamat dari kejutan suara panci dan ember, karena ternyata Ngashim tidur sambil menutup hidung dan telinga, serta tanpa sadar wajahnya berhadapan dengan telapak kaki Jenni yang masih dengan sopannya menggunakan kaos kaki yang sudah berwarna kecoklat-coklatan itu.

Mulailah Ibu-ibu mengagetkan pandawa yang tertidur, dengan memukul panci dan ember dengan kerasnya.

GROMPYAANNKKKKK !!! …  JEDERRRRRRRRRR!!!!!!!!!!!!!

Gugun yang kaget, langsung lompat memeluk Hendra, sambil berteriak latah “Eh Copot Copot Copooootttttt!!!”. Hendra pun yang ikut kaget karena suara dan pelukan Gugun, juga teriak, “Tolooooooooong .. Lontooooooooooong!!!!!!!”

Sementara Sigit dan Jenni, si kembar tak karuan ini malah lompat-lompat berkeliling sambil teriak, “Ada bom! Terorisssssssssss!!!”

Lain lagi Ngashim yang terkenal pula dengan jailnya itu. Dia malah menutup kepala sambil berteriak kaget, “Ampun Mbooooookkk!!! Ampun Pa’eeeeeeeeeeeeee!!!”

Ibu Gendis dan Ibu Meisha Shasha tertawa dengan senangnya, “Hahahahahaha … Ternyata kalian semua latah! Hahahahaha ... Impas yo Ndul!”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun