Mohon tunggu...
Babeh Helmi
Babeh Helmi Mohon Tunggu... profesional -

Babehnya Saras n Faiz . Twitter : @Babeh_Helmi . . @KoplakYoBand

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

3 Generasi Membuat Dawet Hitam

23 Januari 2015   14:14 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:32 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_392747" align="alignnone" width="600" caption="Datsun Go+ Panca #JejakParaRiser #KompasianaBlogTrip mampir ke Dawet Hitam Jembatan Butuh"][/caption]

Kalau sedang mudik atau melakukan perjalanan darat melalui jalur selatan Pulau Jawa, dan saat menyusuri kota Purworejo, jangan lupa mampir untuk menikmati enaknya Dawet Ireng atau Dawet Hitam di daerah Butuh, Purworejo. Dan saya kalau melakukan perjalanan mudik melalui jalur selatan, pasti selalu mampir ke penjual dawet hitam ini.

[caption id="attachment_392748" align="alignnone" width="400" caption="Warung Dawet Hitam Pak Wagiman"]

14219715601340847467
14219715601340847467
[/caption]

Kota Butuh memang terkenal dengan panganan dawet hitam. Di sepanjang jalan kota, banyak penjual dawet hitam. Namun pilihan saya dan keluarga selalu ke penjual satu ini, yang terletak persis di dekat jembatan Butuh. Entah kenapa selalu memilih dawet hitam dari penjual ini. Mungkin karena tempatnya nyaman, dan ada toilet di samping rumahnya, sehingga nyaman untuk beristirahat saat melakukan perjalanan jauh.

[caption id="attachment_392749" align="alignnone" width="600" caption="Panganan yang terbuat dari merang"]

14219716701503361488
14219716701503361488
[/caption]

Warung Dawet Hitam ini bernama Pak Wagiman. Tapi yang kemarin, 21 Januari 2015, Tim 3 #JejakParaRiser #KompasianaBlogTrip Datsun Go+ Panca, datangi, penjualnya bukanlah Pak Wagiman, melainkan keturunannya. Dari pengakuan penjualnya, mereka sudah 3 generasi membuat Dawet Hitam. Mereka juga tidak masalah jika seluruh daerah Butuh menjual Dawet Hitam, karena memang penurunan ilmu pembuatan Dawet Hitam ini disebar ke banyak warga di daerah situ. Nah, penjual yang kami ketemui kemarin ini adalah generasi ketiga, jadi kakeknya lah yang memulai membuat dan menjual dawet hitam di depan rumahnya.

[caption id="attachment_392751" align="alignnone" width="400" caption="Dawet hitamnya tidak menggunakan pewarna. Disajikan dengan kuah santan yang dicampur gula merah"]

14219717431265347331
14219717431265347331
[/caption]

Dawet Hitam ini terbuat dari merang atau batang padi, sehingga warnanya menjadi hitam alami, bukan dengan pewarna. Dawet Hitam yang dijual disajikan dengan santan berkuah yang terbuat dari gula merah dan santan.

[caption id="attachment_392752" align="alignnone" width="600" caption="Tim 3 #JejakParaRiser #KompasianaBlogTrip sedang mencicipi dawet hitam"]

1421971813491556779
1421971813491556779
[/caption]

Yang khas dari para penjual dawet hitam di daerah Butuh ini adalah warungnya hampir sama semuanya, menggunakan saung. Untuk warung yang laku, saungnya terbuat dari semen.

[caption id="attachment_392754" align="alignnone" width="600" caption="Warga sekitar juga sangat menyukai dawet hitam Pak Wagiman"]

14219720082144098552
14219720082144098552
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun