Pondok Yatim Menulis di Desa Tamansari; kaki Gunung Salak.. Pagi hari ini semoga menjadi sejarah baru bagi Pondok Yatim Menulis; kedatangan Gabungan Artis dan Seniman Sunda yang ditunggu oleh 66 anak khitan dan 70 anak yatim adalah usaha untuk menjalankan nilai “Manusia terbaik adalah manusia yang bermanfaat”.Jam 06.00 sudah banyak anak khitan berikut orang tuanya, yang berasal dari Kecamatan Tamansari dan sekitarnya, menunggu dengan sabar di depan panggung, tepat di sisi Situ Tamansari. Pakaian yang didominasi putih, seolah menandai keinginan tulus untuk mengantarkan anak-anak menjalankan prosesi menuju kualitas keIslaman yang lebih baik. Mengkhitan bukan sekedar prosesi fisik, tapi juga psikis, mental dan spiritual.Putih baju, adalah bentuk keinginan untuk membersihkan diri, membersihkan hati. Panitia yang terdiri dari para pimpinan di tingkat RT, RW hingga Desa serta anggota Pondok Yatim Menulis sudah bersiap. Jam 08.30, tamu besar pertama dan utama, hadir di lokasi. Bapak Agum Gumelar, Pembina GaSS, sekaligus idola sebagian besar penduduk Tamansari dating dengan kesederhanaannya; berjalan menyapa dan menyalami para penduduk. Berkerumun para penduduk mengelilingi. Berikut, tamu istimewa lain hadir… Melly Goeslaw (KetuaGaSS), Rina Gunawan, Nurul Hidayati, Putty Noor, Aty, Hedi Yunus, Tomtom, Deswita Maharani, Ira Maya Sopha, beserta rombongan wartawan dari I-Gosip, Trans TV, WasWas, Status Selebriti. Kehadiran yang membuat para penduduk makin histeris. Acara pun segera dimulai. Sambutan-sambutan dari Ketua Panitia, Yatnawati Kertini, Kepala Desa, Bapak Agum Gumelar dan terakhir dari Melly Goeslaw. Dan… surprise pun muncul, ketika Melly Goeslaw member selamat ulang tahun kepada Rina Gunawan; karena tanggal 28 Juni 2010, merayakan ulang tahun. Surprise… dan nyanyian Selamat Ulang Tahun pun ramai terdengar, disertai convety….Meriah dan mengharukan. Acara puncak segera dimulai. Anak khitan ditimbang badan, kemudian masuk ke ruang khitan untuk ‘diproses’ oleh para dokter dari Rumah Sakit Karya Bakti. Salah satuanak, kebetulan sekali bernama Agum Gumelar…segera berfoto bersama Bapak Agum Gumelar. Dalam prosesi khitan, para selebriti pun ikut berpartisipasi, mulai dari sekedar menyaksikan, ikut mempersiapkanalat-alat khitan hingga diperbolehkan memotong untuk khitan.Tetapi dengan model yang standar. Tangisan, jeritan anak-anak, dan ekspresi kasihan dari para orang tua menjadi bagian dari hebohnya prosesi khitanan. Bahkan, ada anak yang histeris, hingga 3 kali turun dari meja, sebelum akhirnya bias ‘ditaklukan’ dan berkasil dikhitan. Anak ini kemudian keluar cucuran air mata dan diiringi oleh tepuk tangan meriah dari para artis serta para penduduk. Setiap anak khitan, kemudian diberikan obat-obatan gratis; bingkisan berupa: bajukoko, sarung, peci, tas, buku, pensil, uang, bakakak dan nasitumpeng. Tentu saja, aktivitas Gegedug GaSS itu menjadi perhatian para warga, dan banyak dari mereka mengabadikan melalui ponsel berkamera. Kegiatan khitan juga disertai dengan Santunan Anak Yatim. Mereka diberikan santunan berupa uang dan peralatan sekolah. Alhamdulillah. Jam 11.00 acara khitan selesai… 66 anak berhasil mendapatkan bentuk baru; hasil khitan… Alhamdulillah, semua lancer dan melebih target peserta khitan. Sungguh sebuah kebahagiaan… Gabungan Artis dan Seniman Sunda mengadakan konferensi pers; dan kebetulan sekali mereka akan kembali lagi di bulan Juli 2010; untuk menghibur para peserta khitan yang insyaallah sudah sembu dan para anak yatim yang akan menunjukkan bakat bermusik mereka… Semoga bisa terlaksana….. Menjadi manusia bermanfaat itu membahagiakan diri sendiri dan orang lain.. Terima kasih kepada: - Gabungan Artis dan Seniman Sunda - Rumah Yatim Indonesia - Jamaah Fesbukiyah (teman2 di facebook yang telah memberikan donasinya) - Para donatur yang mengirimkan donasi langsung - Siapa pun yang berdoa dan berusaha untuk kebaikan anak yatim di Bumi Allah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H