Kecantikan yang tak disyukuri bisa menjadi senjata; bukan membuat diri lebih baik, tapi malah jadi terpuruk. Kecantikan yang digembar-gemborkan oleh media kepada PENIPU + CANTIK (kenapa harus ditambah cantik?), kini mendominasi media masa. Seolah cantik itulah senjatanya untuk melakukan tindakan penipuan berkedok investasi.
Begitu pula dengan Malinda Dee (MD) yang diduga juga melakukan penipuan di kasus City Bank. Tersebar banyak fotonya di internet, bahkan melalui Blackberry Mesengger. Sekali lagi PENIPU + CANTIK (kali ini buatan). Uang 17 M masuk rekeningnya, dibantu oleh teller yang jadi anak buahnya, yang pastinya cantik juga (biasanya teller bank juga cantik-cantik).
Itulah CANTIK yang jadi senjata untuk mengubur dirinya sendiri. Cantik yang hanya di fisik, bukan dihati, sehingga digunakan untuk memperburuk hati dan membawa garis tangan nasib menjadi lebih buruk.
Kadang soal cantik ini bukan melulu soal kondisi fisik; tapi juga cantik kedudukan bisa digunakan untuk membuat orang lain merugi, dan dirinya sendiri memperoleh keuntungan semu. Cantik kedudukan tanpa kecantikan hati, membuat kedudukan dijadikan sebagai upaya untuk baik di mata dunia, tapi tak baik dibaliknya, apalagi di mata Sang Pencipta.
Kecantikan fisik, kecantikan posisi tak kekal. Apalagi digunakan untuk kepentingan diri sendiri yang merugikan banyak orang; tinggal tunggu waktu saja untuk mendapatkan hukuman. Jika lolos di dunia, maka sudah ada kepastiannya di akhirat kelak.
Cantik tapi berbisa, cantik tanpa hati yang dijadikan senjata untuk memperkaya diri dengan segala cara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H