Kami menyusunnya menjadi 3 tahapan, yaitu GEO
1. Goals
Memastikan akurasi penerima manfaat melalui kroscek data dengan PKH, Rutilahu (Rumah Tidak Layak Huni), BLNT (Bantuan Langsung Non Tunai), BSM (Bantuan Siswa Miskin) dan program-program pemerintah lainnya; supaya terdata dan tertata dengan baik.
2. Ecosystem
Memastikan stakeholders terkait penanganan kemiskinan di tingkat desa bisa sinergis, seperti (BUMDES, Kelompok Swadaya Masyarakat, Posyandu, Karang Taruna, PKK, dll) serta lembaga di tingkat kecamatan dan kabupaten (dinas terkait). Selain itu, Ekosistem penanganan kemiskinan juga melibatkan komunitas, dunia usaha, media dan dunia akademik atau yg dikenal sebagai sinergi Pentahelix - ABCGM (Academic, Business, Community, Government, Media)
3. Organization
Organisasi partisipatif yang melibatkan warga untuk mencari solusi bersama-sama, sehingga tersusun peta masalah dan potensi, penyusunan program dan action plan yang melibatkan ekosistem penangan kemiskinan.
Kami saat ini sudah memiliki badan hukum Yayasan (aspek pendidikan), rintisan koperasi (aspek ekonomi), rintisan IDEAS- Integrasi Desa Anti Stunting (aspek kesehatan) dan terbuka untuk bermitra dengan berbagai pihak.
CLOSING:
kami yakin, kehebatan kita bukan karena kenal dengan orang-orang kuat, akan tetapi bisa jadi karena terkabulnya do'a orang-orang lemah yang kita bantu dengan ikhlas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H