Mohon tunggu...
Ba2ng Yupi
Ba2ng Yupi Mohon Tunggu... -

Single

Selanjutnya

Tutup

Politik

“Tersembunyi Mudos Jahat Dibalik Issu Vaksin Palsu❞

5 Agustus 2016   15:29 Diperbarui: 5 Agustus 2016   15:38 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tersembunyi Mudos Jahat Dibalik Issu Vaksin Palsu❞.

Rr

Vaksin palsu sejak bulan puasa (Juli) terus di goreng dan digiring media-media dan terkesan SENGAJA MENONJOLKAN PIHAK KORBAN.

Media-media “sengaja membesar-besarkan dampak dari vaksin palsu terhadap bayi. 

Bahkan media menggiring masyarakat bahwa kasus adanya vaksin palsu beredar di masyarakat sudah 13 tahun.

Dan pelaku pemalsuan vaksin pun dibesar-besarkan dengan BERBAGAI MODUS.

Modus media menggoreng opini masyarakat mulai dari “KELANGKAAN VAKSIN” sampai MAHALNYA BAHAN BAKU pembuatan vaksin. Dari “kelangkaan vaksin” lalu pihak polri lalu mengusut penyebab vaksin ilang di apotik-apotik, namun “menemukan vaksin palsu”.

Disini letak keanehan dari kabar vaksin palsu dihembuskan oleh pemerintahan jokododo. Vaksin langka di apotik-apotik. Lalu Polri mengusut penyebab kelangkaan vaksin. Dalam pengusutan di lapangan, Polisi temukan adanya vaksin palsu beredar. Kejadiannya adalah vaksin langka, tapi ditemukan vaksin palsu. Artinya “vaksin tidak langka karena banyak beredar vaksin palsu.

Ada 3 (tiga) keanehan besar dari “settingan vaksin palsu”.

⑴ Jika vaksin langka di pasaran, distributor, apotik, RS dll. Pihak Menkes cek HASIL PRODUKSI VAKSIN ke fabrikan vaksin yaitu PT. Kimia Farma (BUMN)

⑵ Pihak “pemalsu vaksin tidak berani memasarkan vaksin palsu” disaat vaksin asli langka. Mudah ketahuan bahwa vaksin palsu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun