Mohon tunggu...
Pesisir BJ
Pesisir BJ Mohon Tunggu... -

Orang kampung pesisir yang sedang "belajar menjadi manusia" dan "sebuah generasi", mempunyai nama "Babang Juwanto", tanpa 'M', d/a Dsn. Lubuk Laut RT/RW: 10/- Kec. Lubuk Besar Kab. Bangka Tengah Provinsi Kep. Bangka Belitung Indonesia. 'Di sini', saya hanya ingin belajar dari cerita "kehidupan" para kompasianer. Tidak lebih dari itu... Wish you all the best, pals.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Aporisma 11 Juli: “Better to avoid missing once than to hit the mark a hundred times”

11 Juli 2010   02:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:57 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

No one looks directly at the sun, but everyone does when it is eclipsed. The vulgar will fasten upon your one failing rather than on your many successes. The bad are better known, and attract more gossip, that the good. Many people were practically unknown until they sinned, and all their successes aren't enough to conceal a single tiny fault. Realize that malevolence will notice all your faults and none of your virtues.


Dalam bahasa Indonesia, kira-kira terjemahannya seperti di bawah ini:

"Lebih baik menghindari kesalahan dan kegagalan satu kali daripada melakukan pelanggaran berulang kali. Tidak ada orang yang akan mampu menatap langsung matahari, tetapi setiap orang melakukannya pada waktu terjadi gerhana. Orang bodoh akan lebih mengikatkan kelemahan kecil anda daripada dengan keberhasilan besar anda. Keburukan lebih baik dikenal dan lebih banyak menimbulkan gosip daripada kebaikan. Banyak orang baru dikenal setelah mereka melakukan kejahatan, dan keberhasilan tidaklah cukup untuk menghapus kesalahan yang teramat kecil. Sadarilah bahwa mereka yang mendengki anda akan mencatat semua kesalahan anda tanpa mau tahu kebaikan anda.

(The Art of Worldly Wisdom, 2003: 209)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun