Kaum muda merupakan pelanjut generasi, padanya terdapat banyak potensi baik dalam bidang kepemimpinan maupun kewirausahaan. Â Saat ini banyak kaum muda menjadi pemimpin yang sukses dalam bidang pemerintahan dan dunia bisnis. Kontribusi kaum muda baik dalam pentas sejarah maupun saat ini sangat besar bagi pembangunan suatu negara.Â
Kaum muda harus dididik dengan keimanan dan skill, tanpa iman orientasi kehidupan kaum muda akan terjebak pada orientasi duniawiyah semata. Tanpa skill kaum muda akan menjadi pengangguran dan berpotensi menjadi segmen khusus pasar gelap narkoba, miras, free sex dan prilaku bebas lainnya yang tidak produktif dan jauh dari nilai-nilai agama. Kaum muda yang berskill akan produktif dan memberikan kontribusi positif untuk orang lain. Salah satu aktivitas kaum muda yang berskill dan memberikan kontribusi positif untuk orang lain itu adalah kewirausahaan.Â
Kewirausahawan merupakan salah satu motor penggerak serta dapat menjadi solusi bagi permasalahan yang melanda dunia bisnis dan ekonomi suatu negara, tak terkecuali Indonesia. Oleh karena itu, sudah selayaknya dilakukan upaya untuk menumbuhkan minat wirausaha kaum muda dan mengembangkannya secara serius dan konsisten, seperti misalnya melalui dunia pendidikan serta berbagai kemudahan dalam mendirikan sebuah bisnis baru sehingga akan lebih banyak kaum muda yang bersedia memilih jalan hidup sebagai seorang wirausahawan.Â
Namun kesuksesan dalam berwirausaha tidak hanya semata-mata ditentukan oleh berlimpahnya fasilitas serta kemudahan yang tersedia. Tetapi bertumpu pada spirit, budaya dan karakter positif yang melekat pada diri kaum muda dalam menjalankan kegiatan wirausaha.
Menurut Machfoedz (2015) keinginan untuk maju, rasa ingin tahu yang kuat, enthusiasm (semangat) yang besar, analisa yang sistematis, terbuka untuk menerima saran dan pendapat orang lain, inisiatif yang menonjol dan berani mengambil keputusan dengan langkah yang berbeda dengan orang lain serta fikiran yang terkonsentrasi pada satu pokok pemikiran merupakan elemen-elemen penting yang menjadi rahasia keberhasilan seorang wirausahawan.Â
Kegiatan wirausaha bukanlah kegiatan usaha serabutan namun harus direncanakan dengan baik dan dikaji kelayakannya. Rencana kerja wirausaha kaum muda harus disusun dengan memperhatikan peluang pasar dan daya dukung sumberdaya baik internal maupun eksternal.
Untuk menyusun rencana bisnisnya kaum muda perlu juga memperhatikan ketimpangan antar sektor dan wilayah. Sektor pertanian yang menampung tenaga kerja lebih banyak umumnya berada di pedesaan. Secara wilayah, pedesaan lebih luas namun aktivitas perekonomiannya tidak sebesar perkotaan. Di pedesaan lebih banyak menanggung beban dengan daya dukung pendapatan yang lebih rendah, akibatnya menjadi kantung kemiskinan yang lebih banyak dari perkotaan. Pada situasi ini harus ditumbuhkan kegiatan wirausaha dengan merancang pedesaan sebagai pusat pertumbuhannya.Â
Di desa mesti ditumbuhkan kegiatan usaha yang dipelopori kaum muda agar dapat menyerap tenaga kerja lokal dalam jumlah banyak. Untuk menumbuhkan dan mengembangkannya dibutuhkan uang tunai yang dapat dinvestasikan pada Usaha-usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Dana desa yang setiap tahun dikucurkan pemerintah tidak hanya penting untuk membangun infrastruktur tetapi juga penting untuk membangun ekonomi pedesaan.
Ekonomi pedesaan yang dibangun tidak hanya bertumpu  pada pertanian, perikanan dan peternakan misalnya tetapi juga perlu dibangun industry kreatif yang berbasis pada kreativitas kaum muda dimana produknya tidak hanya dijual secara offline tetapi juga online. Saat ini sedang trend kegiatan wirausaha di dunia maya yang menggeser transaksi offline ke online. Toko -- toko seperti Toko Pedia, Lazada, Shopee dan sejenisnya banyak beroperasi didunia maya.Â
Dan bagi kaum muda yang berminat untuk berwirausaha dapat mengoperasikannya dari rumah sehingga bebas dari mahalnya sewa tempat, menggunakan teknologi informasi (internet) dan dikirim dengan gojek atau gosend. Promosi, transaksi dan pengiriman barang dilakukan secara online. Rumah kita adalah stokist dan juga gudang sedangkan lapaknya  berada didunia maya.  Â
Rumah kita perlu dirancang menjadi tempat bisnis yang menarik dan layak bagi kaum muda. Dengan kelayakan bisnis ini kaum muda mendapatkan peta jalan untuk memulai berwirausahawa. Karena itu meskipun sederhana  studi kelayakan bisnis (SKB) sebelum usaha dijalankan perlu dilakukan yang  memuat antara lain aspek-aspek; (a) Pasar dan Pemasaran yang menggambarkan segmentasi, targeting dan positioning; (b) Organisasi dan Manajemen yang menggambarkan struktur dan pembagian tugas personil; (c) Teknis dan teknologi yang menggambarkan aspek teknis dan teknologi apa yang digunakan; (d) Sosial Budaya dan Lingkungan yang menggambarkan kondisi social budaya adaptif terhadap usaha yang akan dijalankan serta jaminan tidak mencemari lingkungan dan (e) Keuangan yang menggambarkan indikator-indikator kelayakan keuangan seperti B/C rasio, Titik Impas dan IRR.