Mohon tunggu...
Ani Sopia
Ani Sopia Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Kapal Pecah

15 Februari 2019   15:51 Diperbarui: 15 Februari 2019   16:00 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Istilah "kapal pecah" memang sering kita dengar biasanya istilah kapal pecah digunakan untuk kamar atau rumah kita yang berantakan. Nah, dikabupaten Sambas tepatnya di Desa Tebing Batu Dusun Sebatuk Timur terdapat tiang kapal Inggris Borneo yang karam atau tenggelam diperairan Sambas. 

Kapal ini di sebut kapal pecah oleh masyarakat setempat atau disebut juga dengan kapal belon namun namun asli kapal tersebut adalah kapal Sari Borneo yang merupakan kapal Inggris yang membawa utusan resmi pemerintah kerajaan Inggris ke Batavia untuk menyampaikan surat tentang ketetapan pengakuan dan pengesahan Pangeran Anom dan Sultan Sambas. 

Konon ceritanya kapal Inggris ini saat memasuki jalur perairan Sebatuk melihat banyak sekali bongkahan batu yang ceritanya asal muasal batu tersebut merupakan reruntuhan gunung Sebatuk. 

Namun gunung kapten kapal tersebut tidak menghiraukannya dan tetap melintasi bongkahan batu tersebut karena ia merasa kapalnya sangat kokoh dan kuat namun, kapal tersebut kalah ketahanannya dan akhirnya kapal tersebut tenggelam di perairan Sebatuk. Hingga sekarang yang terlihat hanya tiang kapal dan kerangka kapal dapat dilihat ketika air sudah surut itupun yang terlihat hanya satu meteran.

Berikut adalah lagu Kapal Belon atau Kapal pecah

Ya kapal, ya kapal belon

 Kapal belon nuju ke Sabong

 Ya kapal, ya kapal belon

 Kapal belon nuju ke Sabong

Apelah muatan
 Jeluttung, gattah jeluttung
 Apelah muatan
 Jeluttung, gattah jeluttung
 Ya baju, ya baju merah
 Baju merah silendang gadung
 Ya baju, ya baju merah
 Baju merah silendang gadung

Sodah nak suke mirah
 Tahan -- tahan napsu di gantong
 Sodah nak suke mirah
 Tahan -tahan napsu di gantong

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun