Mohon tunggu...
Azzuri Uri
Azzuri Uri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Yeah I love that I like you but I don't wanna love

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Media Komunikasi Digital Merubah Perkembangan Budaya Manusia

18 November 2024   21:54 Diperbarui: 18 November 2024   22:23 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Media Komunikasi Digital Merubah Perkembangan Budaya Manusia

Oleh Azzuri Raja Neesha

"Pesan-pesan yang bertebaran di media hanyalah pelengkap, sebetulnya media itu sendiri adalah sebuah pesan. Pesan bahwa telah terjadi perubahan dalam peradaban manusia". (Teori Ekologi Media, MC Luhan)

Kemajuan di bidang komunikasi telah membawa perubahan dalam kehidupan  manusia. Komunikasi tradisional yang biasa dilakukan manusia melalui berbicara secara tatap muka (verbal) atau dengan simbol simbol yang saling disepakati bersama, sekarang terus mengalami perubahan dengan menggunakan media. Media atau saluran berupa alat tulis, alat cetak atau alat telekomunikasi seperti radio dan telepon adalah alat bantu manusia untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya.

Kelahiran media cetak seperti koran dan majalah, lalu kehadiran media elektronik seperti radio dan televisi adalah contoh kemajuan teknologi di bidang komunikasi yang terjadi di masa sekarang. Media cetak dan media elektronik pada zamannya telah membawa perubahan pada kehidupan masyarakat, misalnya dalam tersebarnya informasi atau berita secara lebih luas dan lebih cepat dibandingkan sebelum ada kedua jenis media itu. Contohnya ketika  menyebarkan pengumuman kerajaan dari mulut ke mulut atau dengan kurir menaiki kuda menyampaikan kabar ke seluruh daerah.

Kemajuan teknologi di bidang komunikasi yang paling berdampak sangat jelas dalam kehidupan manusia adalah diproduksinya media komunikasi digital pada tahun 1990-an hingga tahun 2000-an. Berbagai media komunikasi digital seperti ponsel, android atau smartphone telah merubah cara atau proses berinteraksi di antara manusia.  Berkomunikasi secara langsung  yang tadinya cuma bisa dilakukan dengan bertemu muka di sebuah tempat yang sudah  ditentukan, sekarang dapat dilakukan  meskipun  kedua manusia yang berkomunikasi itu berada di tempat yang berbeda, berjauhan atau juga dalam waktu berbeda karena berada di belahan dunia lainnya.

Komunikasi langsung antara tempat dan waktu yang berbeda itu dapat dilakukan karena menggunakan media komunikasi digital dan adanya jaringan internet Internet adalah sistem jaringan komputer global yang saling terhubung dengan protokol internet (TCP/IP) agar perangkat komputer di seluruh dunia dapat terhubung (Hidayanto, 2015).

Selain berpengaruh kepada cara berkomunikasi manusia, ternyata media komunikasi digital dan internet telah berdampak pada bidang kehidupan lainnya. Seperti dalam bidang bisnis dan perdagangan berupa membantu perusahaan dalam mendapatkan informasi yang relevan tentang situasi market dan pelanggan, sehingga dapat membuat keputusan yang lebih tepat, selain itu teknologi digital juga mengubah cara pemasaran, sehingga perusahaan dapat memahami preferensi konsumen dengan lebih baik.

Sementara itu dampak dalam bidang pendidikan adalah dengan mempermudah akses pendidikan sehingga siswa yang sebelumnya terbatas jarak atau keterbatasan fisik dapat mengakses sumber daya pendidikan dari seluruh dunia, dengan adanya teknologi juga memungkinkan siswa untuk belajar dengan cara yang lebih menarik dan interaktif.

Namun ada sebuah perubahan yang sangat menarik yang diakibatkan kemajuan teknologi komunikasi, yaitu terjadinya perubahan kebudayaan di sebuah kelompok masyarakat atau komunitas. Padahal menurut penulis perubahan budaya atau tradisi di sebuah masyarakat bisa berlangsung lama dan panjang prosesnya. Contohnya ketika seorang mahasiswa dari Papua kuliah di Bandung pasti perlu waktu untuk menyesuaikan dri, bahasa dan kebiasaan supaya dapat diterima di kalangan masarakat Sundanis.

Perlu proses yang panjang supaya mahasiswa Papua itu dapat memahami kebiasaan masyarakat sekitar kampus, atau masyarakat setempat juga perlu waktu lama untuk mengetahui kebiasaan, bahasa atau tradisi mahasiswa pendatang lain dari berbagai daerah di luar pulau Jawa atau Bandung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun