Ribet itu, negara kita.Kita selayaknya penonton yang kebingungan. Memilah antara yang benar dan mana yang hanya omong kosong. Begitu banyak dalang yang ingin diperhatikan. Demikian juga para pemerannya, bertopeng kesana-kemari.Â
Ribet!! Jika kalian tidak, maka biar saya saja yang ribet. Mau jadi apa negeri ini? Isinya hanya orang-orang haus akan kedudukan. Sederhananya, kedudukan membuat seseorang atau sekelompok orang leluasa membuat wewenang yang menguntungkan. Peduli setan dengan rakyat. Mereka bodoh. Mau saja dikibulin. Bukan salah kami. Merekanya saja yang gampang terbuai janji.
Ribet. Adalah ketika rakyat tak tahu harus percaya yang mana. Siapa sebenarnya yang benar-benar peduli dengan rakyatnya. Sebab berdasarkan pengalaman, janji mereka sejatinya adalah racun yang dilumuri pemanis. Menggoda untuk dicicipi. Namun setelahnya malah mati.Â
Rakyat tak lebih hanya penonton yang berbentuk boneka. Setiap kebijakan rupanya hanya siasat pencitraan. Mereka semua sama saja.
Ribet pula tontonan acara televisi. Sinetron tak mendidik, malah semakin menghancurkan generasi muda. Berita yang ditampilkan dipelintir demi kepentingan pemilik media. Wartawan tak lagi punya muka untuk mempertahankan kode etiknya. Proses lahiran ditayangkan secara live. Duuuhh!! Ada pula infotainment yang menayangkan seorang artis sensasi (orang yang terkenal yang bukan karena prestasinya melainkan karena segala macam sensasi busuk dan memalukan), yang sedang packing. Bukan packing mau liburan lhooo.. tapi mau DIPENJARA! Duuhhh!!! Penting gitu? Hahah.
Satu-satunya cara agar hidup kita tidak tambah ribet adalah dengan membenahi kehidupan kita masing-masing. Bertahan jadi orang baik. Membiasakan diri berusaha maksimal dan terbaik untuk meraih impian kita. Jangan berharap terlalu banyak pada mereka, para tikus berdasi. Pada media ataupun artis kacangan seperti itu.Â
Ribet, atau apa ya istilahnya. Semacam putus asa, geleng kepala, muak,miris, dan tak tahu harus berbuat apa. Yahh..semacam itulah.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H