Mohon tunggu...
azzuhrysirajuddin
azzuhrysirajuddin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Selanjutnya

Tutup

Politik

Budaya Politik dan Demokrasi sebagai Landasan Kebebasan Berpendapat

11 Desember 2024   18:09 Diperbarui: 11 Desember 2024   19:28 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Penulis : Aris Abburahman Firdaus

                   Azzuhry Sirajuddin

Mahasiswa Hukum Tata Negara Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

Budaya politik ialah pola perilaku masyarakat dalam kehidupan bernegara, penyelenggaraan administrasi negara, politik pemerintahan, hukum, adat istiadat, dan norma kebiasaan yang dihayati oleh seluruh masyarakat setiap harinya. Budaya politik juga dapat dimaknai sebagai sebuah sistem nilai bersama suatu masyarakat yang tentunya memiliki kesadaran untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan secara kolektif dan penentuan kebijakan publik untuk masyarakat seluruhnya.

Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945, Bahwa negara mesti beroperasi di bawah sistem demokrasi agar bisa memenuhi tanggung jawabnya dalam hal mencapai tujuan. Kesetaraan dan kebebasan ialah ciri khas demokrasi yang paling umum diketahui. Demokrasi diartikan sebagai sistem perwakilan yang efisien, juga sebagai pemilihan umum yang menjunjung tinggi konsep kekuasaan mayoritas, persamaan hak bagi semua warga negara, kebebasan yang diberikan atau dipertahankan oleh warga negara dan partisipasi publik dalam pengambilan keputusan.

Kebebasan dan kemerdekaan merupakan salah satu hak warga negara yang telah disebutkan. Setiap warga negara berhak untuk secara bebas dan bertanggungjawab mengeluarkan pikiran dengan lisan maupun tulisan sesuai dengan peraturan yang berlaku sebagaimana tertera pada Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 Tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat Di Muka Umum. Oleh sebab itu masyarakat bebas menyuarakan pendapatnya. Walaupun demikian, penting juga diatur mengenai batas-batas dalam berpendapat agar tidak terjadi konflik yang begitu besar.

Dalam buku "Dinamika Sistem Politik Indonesia" yang ditulis oleh Yaya Mulyana dan Syarief Hidayat, Budaya politik itu terbagi dalam beberapa macam yakni:

A. Budaya Politik Parokial

Budaya politik ini didalamnya terdapat sedikit sekali partisipasi politik. Apabila orientasi suatu masyarakat terhadap empat elemen penentu budaya politik hampir tidak ada atau kurang diperhatikan, maka budaya politik suatu masyarakat dapat dianggap sebagai topik. Kendati demikian, sedikit penekanan diberikan pada frekuensi orientasi yang berkaitan dengan komposisi dan fungsi pemerintah dalam merumusakan kebijakan. Subjek berhasil dibimbing ke arah otoritas pemerintah dan menyadarinya. Kebanggaan atau bahkan ketidak sukaan masyarakat terhadap sistem politik yang berlaku saat ini merupakan cerminan dari sikap mereka terhadap sistem tersebut. Pada dasarnya informasi yang cukup tentang sistem politik sudah diketahui dalam budaya politik subjek.

B. Budaya Politik Kaula (subjek)

Budaya politik dengan tingkat partisipasi politik sosial dan ekonomi yang relatif tinggi namun pasif. Jika terdapat frekuensi orientasi yang tinggi terhadap pemahaman sistem politik secara umum dan pemahaman terhadap penguatan kebijakan pemerintah, maka budaya politik suatu masyarakat dapat dianggap sebagai topik. Meskipun demikian, sedikit penekanan diberikan pada frekuensi orientasi yang berkaitan dengan komposisi dan fungsi pemerintah dalam merumuskan kebijakan. Subjek berhasil dibimbing ke arah otoritas pemerintah dan menyadarinya. Kebanggaan atau bahkan ketidaksukaan masyarakat terhadap sistem politik yang berlaku saat ini merupakan cerminan dari sikap mereka terhadap sistem tersebut. Pada dasarnya, informasi yang cukup tentang sistem politik sudah diketahui dalam budaya politik subjek.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun