Kompasiana, Sampang - Jamur merupakan tumbuhan yang hanya dapat hidup di cuaca yang dingin dengan suhu dibawah 28 derajat celcius atau setara dengan suhu ruangan. Hal ini berbanding terbalik dengan kestabilan cuaca di Madura. Menurut Hakki(38) sebagai petani jamur, proses penanaman jamur cukup sulit ditengah cuaca pulau Garam yang panas.
" Karena cuaca di Sampang sangat panas, biasanya saya menggunakan kumbung sebagai rumah jamur dan rutin dilakukan penyiraman sehari dua kali agar ruangan tetap lembab. Saya juga menggunakan thermometer untuk mengetahui suhu dalam kumbung " ucapnya saat ditemui di Kafe Hijrah Omah Jamur Omben, kemarin (04/10/2021).
Tumbuhan yang tidak memiliki zat hijau daun atau klorofil ini hanya dapat tumbuh ditempat dingin dan lembab. Jamur tiram adalah salah satu jenis jamur yang mudah untuk dibudidaya dibanding dengan jamur lainnya. Perminat yang semakin menurun akibat pandemi membuat Hakki dan tim BPP Pertanian Omben memutar otak untuk memanfaatkan kembali jamur yang tidak habis terjual.
Mengawali karirnya menjadi salah satu petani jamur di Omben, pria berdarah Madura ini sukses menghasilkan sekitar 8-10kg jamur setiap harinya. Jamur yang siap panen akan didistribusikan kepada distributor. Jamur yang tidak habis terjual dia pilah untuk dijual kembali dalam bentuk siap makan.
makanan berbahan dasar jamur. Kafe milik Bapak Hakki ini sengaja didirikan untuk memanfaatkan jamur yang tidak habis terjual. Terdapat beragam varian menu jamur, seperti ricebowl jamur, burger jamur, nuggets jamur, siomay jamur dan masih banyak yang lainnya.
Kafe Hijrah yang berdiri baru-baru ini mengundang perhatian warga sekitar. Pasalnya Kafe yang berlokasi di jalan Laudan, Omben, Kabupaten Sampang menjajakanKafe bernuansa terbuka dengan desain kayu ini bertujuan agar pengunjung dapat menyatu dengan alam. Selain desainnya yang menarik, pemilik kafe hijrah ini sengaja menanam tumbuh-tumbuhan agar terlihat rindang dan segar. " Tanaman pokok disini ada jamur karena kebetulan saya petani jamur dan tanaman yang lainnya seperti labu, kacang panjang, pakcoy, mentimun dan masih banyak lagi " pungkasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H