Mohon tunggu...
Annisa Pratiwi
Annisa Pratiwi Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi STIBA Ar Raayah

وَلَمْ أَكُنْ بِدُعَآئِكَ رَبِّ شَقِيًّا🪄 . Battling with bipolar. Smile and hang in there ;)

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Ada Apa dengan Tulisan?

30 November 2020   14:55 Diperbarui: 30 November 2020   15:19 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

            Kekecewaan yang pernah ada tak boleh menjadikanku terpuruk bahkan sedih berlarut-larut. Ya, sabar itu tidak ada batasnya. Kesalahan yang pernah terjadi masih bisa diperbaiki. Sebuah cambuk memang. Tapi dari situlah aku mendapat buah manis dari kesabaran.

            Tidak pernah puas dengan hasil yang didapat. Saat kembali mendapatkan informasi mengenai perlombaan menulis, aku mencoba untuk mengkutinya. Namun, kali ini waktu terasa sempit sekali. Baru saja mendapatkan kabar lomba pagi hari, deadline pengumpulannya tiga hari lagi. Apa bisa aku menyelesaikan artikel ilmiah ini dalam waktu yang singkat? Belum mencari referensi. Belum lagi revisi. Padahal ketua prodi sudah bersedia untuk membuatkan lembar pengesahan. Berusaha mencoba meski hanya sedikit. Tapi rasanya waktu memang sangat sempit. Akhirnya, aku mengundurkan diri dan tak ingin melanjutkan perlombaan ini. Masih ada kesempatan lain kataku.

            Setelah itu aku mencoba untuk mengirimkan beberapa tulisan ke beberapa potal media online. Salah satunya www.hidayatullah.com. Lama sekali menunggu, Ah, rasanya tulisan ini tidak akan tembus. Hanya tulisan lama yang kembali kubaca dan kuubah sedikit isinya. Namun ternyata Allah meridai agar tulisan ini dapat dibaca oleh setiap pasang mata. "Alhamdulillah." kataku.

            Saat tulisanku terbit di media tersebut, tim redaksi meminta nomor ponselku melalui pesan elektronik. Kami mulai berkomunikasi dan aku mendapatkan beberapa arahan mengenai tulisan dan lainnya. Bersyukur sekali dapat belajar langsung dengan tim redaksi. Banyak berbincang-bincang dengan beliau, aku mulai bergabung dalam komunitas yang beliau miliki bersama pejuang lainnya yang ingin meruncingkan pena sebagai senjata. Nama komunitas itu adalah "Jihad bil Qolam" yang artinya "Berjuang dengan Pena." Beliau mengatakan bahwasannya menulis dan berdakwah di media online merupakan profesi yang paling menjanjikan bagi para muslimah saat ini. Yang mana gerak wanita sangatlah terbatas. Namun masih bisa dilakukan kaum hawa dalam mengikuti langkah pena yang berjalan di atas kertas.

            Lagi-lagi aku belum puas dengan hasil yang sudah kudapatkan. Aku mencoba untuk mengirim kembali tulisanku ke beberapa media tentunya, karena aku tidak tahu media mana yang akan menerima. Satu pekan lamanya menunggu, belum terbit juga. Kenapa ya? Setelah membaca kembali tulisan tersebut rasanya ada beberapa kalimat yang mesti diperbaiki. Akupun meminta bantuan kepada dosenku untuk mengoreksinya. Waw, banyak sekali salahnya. Setelah kuperbaiki maka aku kirim kembali dan tanpa menunggu tulisan itu sudah terbit di pagi hari. Dalam media online www.kiblat.net. Kembali aku mengucap "Alhamdulillah."

            Ada yang mesti kuingat kembali dan wajib untuk aku ingat dan mempraktikkannya. Bahwa kunci menulis adalah membaca. Bagaimana aku ingin tulisanku dibaca setiap pasang mata sedangkan aku belum cinta membaca? Hei! Membaca itu membuka jendela dunia. Suatu saat ada masanya dakwah ini tak hanya melalu tulisan. Maka literasi mesti terus disosialisasikan. Karena jika aku sudah terjun ke masyarakat akan tahu benar di lapangan itu sangat heterogen.

            Lalu dari sini aku ingin sekali mempunyai buku sendiri, mencetak sebuah karyaku yang kumaksud. Dimulai dengan membuat sedikit demi sedikit cerita yang sederhana meski belum maksimal hasilnya. Tapi aku percaya aku bisa dengan segala arahan yang ada dan tak pernah berhenti berdoa. Tetap melatih diriku untuk menulis dan tak berhenti sampai di sini saja.

            Dari segala jerih payah yang orang tuaku lalui, serta semua lelah, amarah dan air mata yang sudah kuhabisi. Aku tak boleh mengecewakan orang-orang yang aku sayangi. Ada cita-citaku yang selalu setia menanti.

            Inilah pengalamanku dalam menulis dan dalam proses publikasi artikel ilmiah.

*) Mahasiswi Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam STIBA Ar Raayah, Sukabumi

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun