Apakah Anda pernah merasa malas? Rasa malas yang tidak tahu dari mana datangnya, serta rasa malas yang membuat Anda enggan untuk bergerak dan menghentikan pekerjaan Anda. Tapi apa itu kemalasan? Malas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti keengganan untuk bekerja atau melakukan sesuatu, baik pekerjaan sederhana maupun tidak. Lantas bagaimana pandangan psikologis tentang rasa malas? Malas adalah perliaku apatis yaitu sikap tidak peduli atau mempertimbangkan aspek emosional, sosial dan fisik kehidupan manusia. Jika perilaku apatis atau malas ini terus berlanjut, pasti akan menyebabkan stress bahkan depresi. Kemalasan memang terdengar menyenangkan, tetapi sangat buruk untuk dilakukan dan bahkan menjadi kebiasaan.
Tapi bagaimana kita bisa merasa malas dan mengapa bisa seseorang bisa merasa malas? Jadi, menurut psikologi, kemalasan biasanya disebabkan oleh kurangnya motivasi untuk melakukan sesuatu, baik eksternal maupun internal. Kehilangan kata "mengapa" dalam diri atau seperti sebab dan alasan mengapa kita berhenti melakukan pekerjaan yang sedang dikerjakan dan malah berujung malas dapat menyebabkan kita kehilangan tujuan. Jadi ketika kita mulai merasa malas, coba tanyakan pada diri sendiri “mengapa kita menjadi malas?” Apa karena tidak berhasil mencapai sesuatu atau memiliki harapan terlalu tinggi saat mengerjakan suatu aktivitas? Dan dari situlah kita pasti akan menemukan sebab dari terjadinya kemalasan tersebut. Pada saat yang sama, dari sudut pandang ilmiah, kemalasan disebabkan oleh fakta bahwa area premotor otak tidak menyala, dan oleh karena itu tidak mengirimkan sinyal ke otot-otot tubuh yang besar dan terdekat. Koneksi otak yang menghubungkan "keputusan untuk melakukan" dengan tindakan menjadi kurang efektif pada orang yang malas, menyebabkan perasaan malas, lelah, dan lemah karena otak harus bekerja lebih keras untuk menerjemahkan keputusan yang dibuat menjadi tindakan.
Lalu bagaimana cara kita mengatasi rasa malas? Menurut penelitian, kemalasan memang merupakan masalah yang kompleks. Hal ini dikarenakan tingkat kemalasan setiap orang berbeda-beda. Dari tampilannya hingga ke tempat yang menyebabkan kemalasannya. Ada yang merasa malas ketika tidak ada tenaga, ada yang merasa cemas, ada yang butuh kopi dulu, atau ada yang memilihnya karena merasa setiap pekerjaan tidak selesai tanpanya. Nah, saat kita merasa malas, kita perlu tahu kenapa kita merasa demikian, maka berikut saya berikan 3 cara mengatasi rasa malas menurut psikologi. Karena kemalasan mengurangi produktivitas, ada tiga cara untuk mengatasi kemalasan. Yang pertama adalah:
1. Menentukan dan menetapkan target/tujuan.
Kemalasan biasanya disebabkan oleh kurangnya motivasi untuk melakukan sesuatu. Kita bisa mengatasinya dengan menetapkan tujuan. Terlepas dari itu, kami merasa terbebani oleh tujuan yang tidak realistis. Alhasil, hal tersebut memadamkan semangat dan keinginan untuk menyelesaikan aktivitas. Selalu berusaha untuk menetapkan tujuan yang lebih kecil dan dapat dicapai sesuai kemampuan Anda. Karena diyakini sebagai cara untuk memerangi kemalasan.
2. Fokus dengan pekerjaan bukan berarti harus keras terhadap diri sendiri
Analisis Buletin Psikologis (2017) menunjukkan bahwa siswa sering mengalami peningkatan perfeksionisme selama bertahun-tahun. Lingkungan kerja yang menuntut ini membuat kaum muda lebih kritis terhadap diri sendiri. Faktanya, tidak jarang perfeksionisme mengarah pada tingkat depresi dan kemalasan yang tinggi. Oleh karena itu kita tidak boleh selalu memiliki harapan yang terlalu tinggi ketika kita bertindak. Karena mengejar kesempurnaan justru bisa mematikan semangat kita saat menghadapi masalah yang tak kunjung usai.
3. Mulailah perencanaan aksi dan hadiah
Dan cara terakhir adalah mengembangkan rencana aksi. Ini adalah salah satu cara untuk menghilangkan rasa malas. Dalam hal mencapai suatu tujuan, rencana tidak kalah pentingnya dengan kemauan dan semangat. Kita harus realistis dengan waktu yang kami miliki maksudnya kita harus menghargai waktu sebaik-baiknya sebab waktu adalah primer dan penting. Oleh karena itu, sangat penting untuk mencapai tujuan. Sebuah rencana memberi kita arahan dan memberi kita kepercayaan diri, terutama ketika kita menghadapi rintangan di sepanjang jalan. Setelah mencapai target atau tujuan, tak lupa kita memberikan “hadiah” kepada diri sendiri yang telah berhasil menyelesaikan sesuatu pada hari itu. Hadiah nya bisa berbentuk apa saja entah itu main game 20 menit, tidur siang, nonton drama/anime, mendengarkan lagu, scrolling social media, dan berbagai macam kegiatan yang disukai lainnya. Dengan begini, kita akan semakin termotivasi dalam melakukan kegiatan di setiap harinya sebab kita akan membayangkan “hadiah” yang kita dapatkan saat kita berhasil menyelesaikan runtutan pekerjaan dan akhirnya bisa bersantai.
Jadi, itulah serangkaian cara-cara dalam menghadapi dan juga mengatasi rasa malas yang melanda diri kita. Sebagai manusia, merasakan malas itu merupakan hal yang normal dan manusiawi. Hal ini hanya butuh diatasi dan dihadapi dengan baik karena rasa malas itu sudah berada didalam diri manusia jadi sudah menjadi suatu kesatuan yang tidak dapat dihilangkan. Semoga dengan adanya tips-tips diatas dapat membantu siapa saja yang membaca artikel ini. Terima kasih dan semangat semuanya!