Mohon tunggu...
Azzam Zakariya
Azzam Zakariya Mohon Tunggu... -

pengagum berat 'maklumat sastra profetik' Kuntowijoyo, penikmat alunan 'viva la vida' Coldplay, satu shaff di belakang pemikiran Buya Syafii Maarif

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Meniti Cahaya

16 April 2015   22:36 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:00 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di hari ketika semilir angin menampar pipi
Adakah yang lebih jahat melebihi nafsu birahi
Saat diri tak mampu menolak perbuatan jahili
Hingga hati kian jauh dari cahaya ilahi

Di hari ketika mawar tak seharum biasanya
Bagaimana mungkin diri tak sadar keterperdayaannya
Dari fatamorgana dunia nan penuh tipu daya
Hingga jerat iblis menguasai sepenuhnya

Di hari ketika bunyi nafiri terasa memilukan
Mungkinkah hamba bisa dapati lagi keimanan
Meski diri hina dina bersimbah lumpur kehidupan
Semoga ketuk pintu ampunan dibukakan Tuhan

Robbi faghfirli
Robbi faghfirli
Robbi faghfirli
Robbi faghfirli

Tegal, 5 Juni 2014

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun