Mohon tunggu...
azzamtawakkal
azzamtawakkal Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa magang, dari universitas muhammadiyah sidoarjo, program studi ilmu komunikasi semester 7

Selanjutnya

Tutup

Seni

potensi kebudayaan ritual/upacara desa Sukorejo

1 Januari 2025   12:09 Diperbarui: 1 Januari 2025   12:09 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
upacara wiwit labuh desa sukorejo

Masyarakat Desa Sukorejo memiliki hubungan sosial yang sangat erat antara satu sama lain. Hal ini dapat ditemukan dalam keseharian, ketika masyarakat sering berkumpul dan bersilaturahmi melalui aktivitas memasak hingga gotong royong. Salah satu kebudayaan yang menyatukan ikatan masyarakat di desa adalah melalui ritual atau upacara tradisional. Kesenian ritual pada dasarnya sudah berlangsung secara turun-temurun di berbagai desa di Indonesia. Di Desa Sukorejo, budaya upacara tidak hanya sekedar sebuah pertunjukkan tetapi juga manifestasi dari nilai-nilai spiritual, sosial, dan budaya masyarakat setempat. 

  1. Wisata Budaya Upacara Kenduri

Kegiatan wisata budaya upacara kenduri. Kenduri yaitu suatu kegiatan yang biasa dilakukan masyarakat setempat untuk merayakan atau memperingati momen-momen tertentu seperti perayaan selamatan menempati rumah baru, upacara tujuh bulanan bagi ibu hamil, serta doa atau tahlilan kematian. Di dalam Upacara Kenduri ini, wisatawan dapat belajar memahami filosofi di balik rangkaian upacara seperti rasa syukur, gotong-royong, dan penghormatan terhadap leluhur. Selain itu, wisatawan juga dapat menikmati hidangan khas yang disajikan dalam kenduri yang seringkali memiliki makna simbolis di setiap sajiannya.

     2. Wisata Budaya Upacara Wiwit atau Labuh

Wiwit atau labuh, yaitu upacara sesajen untuk merayakan rasa syukur atas segala karunia yang diberikan Tuhan terhadap hasil pertanian. Selain ungkapan rasa syukur, upacara ini dilakukan oleh masyarakat Desa Sukorejo sebagai pengharapan agar mereka mendapat keselamatan dan kedamaian dalam melakukan aktivitas sehari-hari, termasuk permohonan kesuburan atas tanaman mereka. Di dalam wisata budaya ini, wisatawan dapat terlibat secara langsung dalam prosesi upacara, mulai dari persiapan sesaji, mengikuti ritual, hingga menyaksikan tarian dan musik tradisional pengiring upacara. Pengalaman ini akan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang nilai-nilai luhur budaya Jawa dan pentingnya menjaga kelestarian alam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun