Mohon tunggu...
Azzam Andzarulhaq
Azzam Andzarulhaq Mohon Tunggu... Insinyur - Pembelajar Sepanjang Hayat

Sebaik-baik manusia, ialah yang paling besar manfaatnya untuk orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Hujan, Berkah atau Bencana?

1 Januari 2020   12:52 Diperbarui: 1 Januari 2020   19:27 710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"......................."

Selalu, ketika bencana banjir itu datang pada sutu daerah dan membuat beberapa aktivitas masyarakat terganggu pertama yang disalahkan adalah pemerintah. Oke setuju, dalam hal ini pemerintah belum maksimal dalam mencegah banjir (pada sistem penyaluran air) dan perketat aturan AMDAL untuk membangun kota yang ekologis. 

Sepertinya pemerintah harus menambahkan fungsi huruf P dalam singkatan BNPB (Bandan Nasional Penanggulangan Bencana), "penanggulangan" ditambahkan dengan "pencegahan",  menjadi BNPPB. Karena jika dilihat dari makna katanya penanggulangan adalah sebuah tindakan yang dilakukan setelah terjadi suatu bencana. Sedangkan pencegahan adalah bagaimana kita bisa mencegah lebih dini kemungkinan bencana yang akan terjadi. 

Mau sampai kapan kita menanggulangi terus menerus tanpa mencegah? Sudahkan peraturan AMDAL itu diberlakukan secara ketat?

Kalau banyak masalah hanya diatasi dengan cara simptomatik-simptomatik, bukan sumber sakit yang di atas tetapi memberikan paracetamol terus menerus. Sampai kapan akan selesai?

Akan tetapi, kita tidak bisa sepenuhnya menyalahkan pemerintah. Karena negara itu tersusun dari masyarakat, daerah/wilayah dan pemerintah. Kita harus memiliki kesadaran kolektif bahwa masalah lingkungan adalah masalah yang serius bagi kelangsungan hidup kita. 

Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang terjalin dua arah antara pemerintah dan masyarakat. Jika komunikasi hanya satu arah dari pemerintah saja tapi masyarakat tidak bisa ikut turut serta membantu bencana ini tidak akan pernah selesai. 

Masalah bencana adalah hal yang kompleks, bukan hanya satu dua orang untuk bisa merubah dan mencegah. Butuh ribuan bahkan ratusan juta orang untuk sama-sama membangun kota yang ekologis. Pemilik gedung-gedung, pemilik rumah-rumah, pemilik usaha dan lain-lain harus bisa bersama-sama terintegerasi dalam persoalan lingkungan dengan cara mematuhi segala bentuk aturan AMDAL yang telah ditetapkan.

Secara integral kita diikat oleh lingkungan, kita harus bisa sama-sama menjaga dan berkontribusi dalam menangani isu lingkungan. Bukan hanya ketika bencana itu ada, tetapi kesadaran lingkungan harus tumbuh tidak mengenal waktu dan tempat. Menjadi sebuah habits yang mengakar pada diri masing-masing warga.

Sehingga, kita bisa mengatakan jika bencana itu ada;

Salah siapa? SALAH KITA! Kita yang berjalan sendiri-sendiri, kita yang tidak sama-sama menjaga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun