Mohon tunggu...
Azzam Andzarulhaq
Azzam Andzarulhaq Mohon Tunggu... Insinyur - Pembelajar Sepanjang Hayat

Sebaik-baik manusia, ialah yang paling besar manfaatnya untuk orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mewariskan Keteladanan

30 Oktober 2019   09:21 Diperbarui: 30 Oktober 2019   09:36 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mencontohkan
Mencontohkan adalah sebuah langkah konkrit yang dilakukan dengan maksud memberikan sebuah pesan atau pelajaran melalui tindakan lanngsung. Jika didalam ruang kelas anak-anak kita disuguhkan dengan teori saling tolong-menolong dan memberi kepada sesama, tugas orangtua adalah memberikan aktualisasi dari teori tersebut. 

Contohnya; mengajak anak mengunjungi rumah kerabat atau sahabat dekat yang sedang sakit; membeli dan memberikan makanan. Mengunjungi rumah sahabat atau keluarga dekat yang sedang kesulitan dan memberikan nya sedikit uang yang dapat membantu meringkankan kebutuhan nya. 

Dari situ, anak belajar bagaimana etika menyambangi seseorang, bagaimana cara memberi dan menolong seseorang, melihat situasi dan kondisi yang tidak sama dengan yang sedang dialami olehnya membuat dia berpikir dan bersyukur. Walaupun kita tidak secara langsung berbicara "nanti udah besar kamu harus begini" tapi secara tersirat pesan itu telah diberikan oleh orangtua. 

Didalam benak anak, orang tua nya adalah seorang yang ringan tangan. Begitupan sikap kita dalam kehidupan sehari-hari, anak akan melihat dan mencontoh. Maka berikan lah contoh yang baik.

Menceritakan
Menceritakan adalah sebuah langkah paling berkesan. Dengan pengalaman hidup yang segudang dan cerita hidup yang panjang penuh lika-liku kehidupan yang dimiliki orangtua. 

Anak berhak tau bagaimana heroik nya orangtua berjuang dalam untuk hidup sampai hari ini, betapa keras nya perjuangan yang dialami orangtua, jatuh dan bangun nya, bahagia dan sedih nya, lucu dan menarik nya, juga percintaan nya. 

Sehingga anak secara tidak langsung mengerti bahwa hidup ini penuh perjuangan, semuanya berproses, didalam proses nya banyak suka dan duka, tapi terus lah melangkah dan jangan menyerah. Penanaman mental building akan terbangun dalam percakapan yang ringan namun berkesan.

Sudah saatnya orangtua menyadari kembali tugas dan fungsi nya. Memberikan waktu dan pikiran untuk anak-anaknya. Mendidik dengan keilmuan dan keimanan. Menjadikan rumah sebagai madrasah terbaik, menjadikan diri sebagai guru terbaik. Pembentukan pondasi memang tak mudah, namun penting. Pondasi yang rapuh akan membuat bangunan mudah roboh  dan goyah. 

Orangtua harus mampu menjadi teladan bagi anak-anaknya. Pendidikan akan mudah jika bisa memberikan contoh yang nyata dan keteladanan; terlihat, terasa dan tersimpan didalam hati dan pikiran. Membangun komunikasi dua arah agar timbul diskusi. Hilangnya keteladanan dari orangtua yang dirasakan anak, mampu memberikan peluang bagi anak untuk mencari figure yang lain. 

Pastikan sebelum menua dan tutup usia, kita telah mewariskan harta yang ternilai harga nya; Keteladanan Yang Baik. Sehingga anak bisa memegang itu sebagai prinsip hidup nya.

Para ibu dan ayah, pulang lah.... Sebelum semuanya terlambat...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun