Artifical intellegence, Teknologi yang dikembangkan oleh manusia di mana teknologi tersebut mampu dalam melakukan tugas yang biasanya dilakukan dengan kecerdasan manusia. AI mampu memecahkan masalah, pengenalan suara, menyerupai suara, penterjemah bahasa, melakukan pekerjaan rumah dan masih banyak sekali kegunaan pada teknologi ini.Â
AI mampu melakukan pekerjaan tersebut dengan efisien, cepat dan akurasi yang tinggi. AI dapat dikatakan sebagai kecerdasan layaknya manusia namun dikemas dengan bentuk berupa mesin. dengan adanya teknologi kecerdasan buatan pada zaman ini sangat berguna terkhusus di bidang industri dan bisnis. Namun, dengan banyaknya dampak positif yang dapat kita rasakan pada zaman sekarang atau zaman yang akan datang.Â
AI sendiri memiliki dampak negatif yang justru lebih mengerikan dari yang kita bayangkan. Elon musk, pengusaha asal amerika yang turun dibidang mobil listrik serta kecerdasan buatan pernah berkata di salah satu wawancaranya "I think the danger of AI is much greater than danger of nuclear warheads by a lot, and nobody would suggest we allow the world to just build nuclear warheads if they want, that would be insane. And mark my words : AI is far more dangerous than nukes" dalam wawancaranya tersebut menyebut bahwa AI jauh lebih bahaya daripada hulu ledak nuklir, dan tidak ada yang menyarankan kita membiarkan dunia membangun hulu ledak nuklir. Akhir dari perkataan tersebeut ia menegaskan lagi bahwa AI jauh lebih bahaya dari ledakan nuklir. Fakta lain dari mengerikannya AI ini adalah beredar di laman beranda aplikasi yaitu tiktok, dimana ada seorang perumpuan yang marah - marah dan mengencurkan salah satu robot pada rumah sakit di china, alasan wanita itu adalah tidak diterima pekerjaan di rumah sakit tersebut karena beberapa profesi di rumah sakit sudah digantikan dengan robot.Â
Adapun kasus lain yaitu, seseorang mengirim foto dengan muka yang jelas di salah satu website artifical intelegent tersebut, tidak disangka website itu dapat menghasilkan banyak sekali foto yang bahkan foto - foto tersebut sudah di hapus dari berbagai media sosial dan foto - foto yang sudah sangat lama. Tidak jarang ditemui kasus dimana AI melakukan pekerjaan yang tidak semestinya atau bisa dibilang dengan tidak sesuai dengan perintah, dan hal - hal tersebut dapat merugikan. Berikut adalah beberapa dampak negatif dari Artifical Intellegence,
1. Hilangnya berbagai pekerja
Kemajuan teknologi di setiap eranya selalu mengalami penigkatan yang signifikan, dengan teknologi kecerdasan buatan ini mampu melakukan tugas - tugas  dengan cepat, akurat, konsisten dan lebih efisien dari pada manusia itu sendiri. Dengan kamajuan teknologi tersebut membuktikan bahwasaanya teknologi ebih layak dibandingkan manusia di beberapa pekerjaan, sehingga industri dan bisnis merasa lebih banyak mendapatkan keuntungan. Sebanyak 1,8 juta pekerjaan terancam digantikan dengan AI. Beberapa pekerjaan yang akan tergantikan AI seperti, Loan Officer, penjaga gerbang tol, teller bank, dsb. Namun, beberapa pekerjaan juga ada yang tidak bisa sama sekali tergantikan seperti, psikologi, hakim, guru, dokter dsb.
2. Privacy dan keamanan
Dengan adanya teknologi kecerdasan buatan yang ada pada zaman sekarang, semua data yang kita miliki dapat di salah gunakan oleh orang - orang yang tidak bertanggung jawab. Banyak sekali data yang kita simpan terkhusus pada gawai. Dimana gawai sangat menyimpan banyak sekali informasi penting tentang kita. Dengan kecerdasan buatan yang ada pada zaman sekarang, Cyber crime menggunakan kecerdasan buatan dalam aksinya yang membobol dan menjual data pribadi pengguna. Kejadian dengan masalah seperti ini sangat sering terjadi seperti, tahun lalu di mana salah satu kartu nomer perusahaan indonesia terbobol dengan cyber crime.
3. Manipulasi media sosial
Banyak sekali jenis manipulasi yang terjadi di media sosial. jenis dari manipulasi seperti, bot atau akun palsu, deepfake, dan algoritma media sosial. Gawai menjadi pusat dari manipulasinya. salah satu contohnya, seseorang berbicara dengan temannya mengenai sesuatu. Namun, ketika dia membuka beberapa media sosial, berandanya telah dipenuhi dengan apa yang mereka bicarakan sebelumnya.
4. Merusak moral dan etis
AI mampu mengutuskan hal pentik dalam kehidupan manusia, seperti seleksi karyawan, keputusan kredit, atau bahkan keputusan medis. apabila tidak di atur dengan baik, maka AI akan meberikan ketidak adilan dan ketidak tanggung jawaban apa yang telah terjadi pada kehidupan manusia.
Artifical intelegent telah berkembang pesat beberapa tahun terakhir. dalam keahlianya menganilisis data secara cepat dan akurat, AI telah banyak digunakan di bidang kesehatan, otomotif, keamanan dan masih banyak lagi. Dengan manfaat yang banyak sekali itu, AI dapat tidak terkendalikan. Faktor yang biasanya membuat AI tidak terkendali adalah kurangnya regulasi dan pengwasan. Teknologi kecerdasan buatan yang ada pada zaman sekarang di pegang oleh perusahaan - perusahaan swasta yang memiliki tujuan komersial. Tanpa pengawasan yang tepat dan teliti, AI dapat menimbulkan risiko dan bahaya kepada masyarakat. kejadian - kejadian di atas tidak akan terjadi apabila kita mampu dalam mengembangkan regulasi dan pengawasan yang tepat. Regulasi ini dapat mengatur bagaimana teknologi AI digunakan dan mencegah penyalahgunaan. Perlunya edukasi mengenai teknologi agar kita tidak ketergantungan oleh kecerdasan buatan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H