Mohon tunggu...
Azzam Ayu
Azzam Ayu Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pendidikan karakter

21 September 2017   20:39 Diperbarui: 21 September 2017   20:52 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Remaja usia sekolah seharusnya menjadi tolak ukur akan menjadi seperti apa bangsa kita ini kelak. Namun betama mirisnya jika kita melihat bagaimana karakter remaja kita saat ini. Banyak yang menyalahkan sistem pendidikan. Tapi benarkah sesederhana itu? Sekarang, dengan kurikulum 2013 yang dikatakan sebagai kurikulum yang menitikberatkan pada pembentukan karakter, mampukan menjadi jawaban akan permasalahan yang sudah mengakar kuat dalam kehidupan bangsa kita ini. 

Tentu saja, pembentukan karakter melalui kurikulum adalah gagasan yang sangat baik. Dengan tujuan yang baik. Namun harus diingat bahwa, karakter itu dibentuk berdasarkan pembiasaan. Tidak hanya berhenti pada memahami suatu nilai baik dan buruk, tapi juga bagaimana anak-anak remaja itu membiasakan diri untuk menerapkan nilai-nilai kebaikan itu. Hal yang paling penting adalah contoh, Bagaimana lingkungan memberi gambaran yang nyata tentang penerapan nilai-nilai kebaikan itu sendiri. Apa gunanya, jika disekolah siswa diajarkan tentang berbagai macam nilai dan contoh penerapannya, namun begitu keluar dari lingkungan sekolah yang mereka lihat adalah orang-orang dewasa yang seharusnya menjadi panutan justru menunjukan perilaku yang tidak sesuai dengan norma. Maka karakter itu tidak akan pernah bisa terbentuk utuh.

Perlu ruang yang lebih luas dari pada hanya sekedar ruang kelas dan sekolah untuk mendidik dan membentuk karakter, ruang keluarga, dan ruang masyarakat adalah ruang yang pasti dimasuki oleh remaja kita. Jadi ayolah... kita jaga anak-anak generasi muda penerus bangsa ini dengan membentuk karakter kita terlebih dahulu, agar anak-anak itu tumbuh dalam lingkungan yang sehat, yang bernilai, berakhlak, dan tentu saja berkarakter hebat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun