Mohon tunggu...
azzamislan
azzamislan Mohon Tunggu... Aku adalah sedih dan Senang dalam bentuk kata

Tanyakan Pada Kata. Kenapa Tuhan Ada.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jokpin adalah Isi kepalaku

27 April 2024   19:19 Diperbarui: 27 April 2024   19:28 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Joko Pinurbo, Sumber: Times Indonesia

Pak tua itu selalu berisik di kepalaku dengan celotehan " Tuhan yang merdu, dengan kicau burung di kepalanya"

Pak tua itu selalu menulis ironi kematian bagi tubuh yang tak tentram dan ingin pergi dengan santai, ketika ia sedang mencintai tubuhnya di dalam kitab khong-guan.

Pak tua itu penuh larik skena dimana ada hujan berteduh di bawah alis dan senja berlabu di mata yang merona.

Pak tua itu mondar-mandir di kepalaku, kata terakhirnya sebelum ia menelepon Tuhan; adalah aku sudah cukup menulis karena kata sudah semakin besar.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun