Aku tinggal di Negeri Sakura, hidupku bahagia dalam cerita, tapi sangat sengsara di dalam realita.
Rinduku tak sempat kusampaikan, sebab para pejabat paling anti tentang penyampaian pendapat.
Barang siapa yang ingin menyampaikan pendapat akan diterkam di sepertiga malam, hak rindunya dicabut bahkan cintanya dipenjarakan..
Pada periode ini akan ada pemilihan umum: pergantian pemimpin. Namun calon-calonnya dari keturunan yang sama: keturunan pengekang rindu dan pemboikot cinta.
Mereka sangat sporadis menyerukan program mereka: program makan hati gratis, program minum air mata gratis.
Calon-calon yang lain bukan dari keturunan yang sama, tapi programnya turunan: tak ada cinta, tak ada kasih di dalamnya semuanya berisi pemberangusan empati dan simpati.
Aku hidup di Negeri ini sudah hampir setengah umur malaikat, menyaksikan pergantian pemimpin, tapi tetap saja keturunanku tidak bisa membeli makan dengan cinta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H