Pertemuan kita tidak dicatat dalam kitab manapun.
Kita bertemu di sela-sela musibah, yang menimpah para pujangga.
Kamu mengobati pujangga dengan kapsul, sedangkan aku mencatat nama pujangga yang lupa nama.
Di dalam ruang yang tidak bercahaya, kamu bersinar dengan senyummu, hatiku mulai bersemi karenanya.
Pada waktu yang udzur, masa berlaku senyummu habis, hatiku mulai layu, tetapi rinduku semakin bertumbuh.
Indry coba lihat ke langit jika ada matahari setengah matang berarti aku sedang mendoakanmu.
Indry coba kamu lihat di halaman tempat tinggalmu, jika ada daun jatuh dari pohonnya jangan kamu sapu dulu.
Mungkin itu aku yang sedang menatap wajahmu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H