Mohon tunggu...
Azzam Islan
Azzam Islan Mohon Tunggu... Seniman - Aku adalah sedih dan Senang dalam bentuk kata

Tuhan hanya memberi. Kenapa kita yang ribet....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Adinda

6 November 2023   05:06 Diperbarui: 23 Februari 2024   18:08 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.intgaram.com//azzamislan

Adinda bukan hanya sekadar nama jika dilafalkan dalam doa.

Di dalam ruangan yang suntuk Adinda tidak berada di kolong meja, tidak berada di atas bangku.

Adinda selalu memandang dan bersuara di dalam ruangan yang mulai kumat akan komat-kamit.

Di siang yang tidak memilih cuaca terik Adinda mulai merayu dengan dalil Universitas yang ia emban sejak lahir dalam UKT.

Adinda bereaksi jika ditatap, ia selalu tersipu dengan matanya yang mulai layu. Ia menimbun doa dalam genggamannya, agar lekas terlepas pada jam makan siang.

Adinda mulai gelisah, karena ia mulai sering ditatap. Ia mencoba kembali pada dirinya yang lugu namun lembayung.

Adinda bukan anak skena, tapi senyumnya mengandung senja.

Adinda cepat balas pesanku. Matamu membinar. Petanda kamu ingin kembali.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun