Jagermeister mengaliri tenggorokanku, yang tertanam dengan benih-benih kalimat sialan.
Jati diriku mulai tipsy dengan bisikan-bisikan keparat yang mempengaruhi jalan pikiranku..
Sial aku mulai  berkhayal tentang tata surya:
Maafkan aku pelangi aku tidak bisa memberi warna jingga padamu.
Aku hanya senja tanpa matahari, tanpa  lembayung dan whisky di sudut kaca.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!