Aku dulu mencintaimu sebab kamu mencintaiku apa adanya.
Datang dengan segenap jiwa, tanpa ada rasa kecewa,
Hingga kini kamu berubah menjadi luka yang tak bisa diseka, bahkan doa tak dapat lagi menuntunmu untuk kembali padaku.
Aku sudah menelusuri relung jiwa, ternyata rasa ini masih mengalir apa adanya:
Adanya. Kamu?Â
Kamu Yang dulu pernah mencintaiku apa adanya namun kali ini rasanya berbeda; rasamu tak sama; egomu berubah dan aku semakin terlupa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!