Tak bisa dipungkiri, nampaknya timnas Italia seperti telah terlahir kembali. Setelah absen di Piala Dunia edisi ke 21 Rusia, sepertinya Jorginho dkk melampiaskan kemarahannya dengan melumat habis lawan-lawannya.
Rentetan hasil positif membuat mereka disegani oleh lawannya. Terhitung 31 pertandingan mereka tak mengalami kekalahan sekalipun, sejak terakhir kali kalah pada September 2018 silam, yakni takluk 1-0 oleh Portugal. Setelahnya, Gli Azzurri seakan mendapatkan momentum untuk bangkit dan terus terbang tinggi.
Tangan dingin Roberto Mancini lah yang mengubah segalanya.  Datang menggantikan Gian Piero Ventura yang gagal membawa Italia lolos ke Piala Dunia 2018, Mancini sebenarnya menerima banyak kritik ketika ditunjuk sebagai allenatore Italia karena dinilai miskin taktik. Padahal saat penunjukkannya, ia masih menjabat sebagai pelatih kepala di klub Rusia, Zenit St. Petersburg.
Kendati demikian, Legenda Lazio itu berhasil membuktikannya dan memperbaiki wajah publik Italia pasca kegagalan menembus Piala Dunia 2018. Hal pertama yang ia lakukan diawal kedatangannya ialah melakukan penyegaran squad dengan memanggil sejumlah pemain muda dan minim caps.
Setelah datang dengan berbagai macam kritikan, ia kembali bereksperimen dengan mencoba seluruh kekuatan yang ada di Italia sampai memanggil pemain dari Serie B sekalipun. Tercatat ia telah menggunakan 64 pemain atau menjadi yang paling banyak sepanjang sejarah timnas Italia.
Kepercayaan dan hasil eksperimen Mancini ternyata berbuah manis, terbukti nama-nama beken seperti Jorginho, Lorenzo Insigne, Federico Chiesa, hingga Ciro Immobile dapat bermain apik di bawah asuhannya.Â
Catatan manis lainnya dari pelatih kelahiran Bologna tersebut adalah baru hanya kebobolan 1 gol saja dan melesahkan 9 gol kegawang lawan. Dengan permainan terbuka dan dengan semangat juang tinggi (terlihat dari keseriusan pemain Italia saat menyanyikan lagu kebangsaan) menjadi bekal berharga untuk tim asuhannya mengarungi Euro 2020 kali ini.
Kombinasi pemain muda dan senior menjadi salah satu kuncinya dan benteng pertahan tangguh yang kerap disebut catenaccio adalah ruh baru Italia asuhan Mancini, pun dengan taktik modernnya. Marcelo Lippi pun memberikan sanjungan kepada eks pelatih Manchester City dan Inter Milan tersebut, "Kerja bagus Roberto, Italia kini sangat enak ditonton dan aku menikmatinya" ungkapnya di komentar twitter timnas Italia.
Namun Gli Azzurri tak boleh jumawa, meskipun mempunyai catatan bagus, itu tak menjamin mereka bakal juara Euro 2020 ini. Mereka harus terus bermain stabil agar tren positif yang mereka alami ini terus berlanjut.
Italia tak bisa banyak bersantai karena Belgia yang menjadi salah satu kandidat juara telah menunggu mereka di babak perempat final yang digelar Sabtu, 3 juli mendatang.